Seorang Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Dicopot saat Wisuda

Rabu, 10 Februari 2016 - 02:11 WIB
Seorang Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Dicopot saat Wisuda
Seorang Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Dicopot saat Wisuda
A A A
YOGYAKARTA - Satu orang abdi dalem dicopot (pecat) oleh institusi Keraton Yogyakarta. Pemecatan itu sebagai bentuk hukuman karena melakukan kesalahan fatal.

"Yang bersangkutan sudah lama tidak hadir di Keraton saat ada kegiatan," kata KPH Yudho Hadiningrat, usai mengikuti wisuda abdi dalem di Bangsal Kesatriyaan, Keraton Yogyakarta, Selasa (9/2/2016).

Wisuda yang dipimpim putri Sultan HB X, GKR Condrokirono itu diikuti 261 abdi dalem, rinciannya 180 punokawan (rakyat biasa).

sisanya 81 keprajan (golongan pegawai hingga pensiunan). Wisuda abdi dalam sendiri digelar rutin setahun dua kali.

"Yang bersangkutan juga sudah menyatakan tidak ingin jadi abdi dalem, sehingga saat wisuda kali ini dicopot," imbuhnya.

Dia tak ingin menyebut nama abdi dalem tersebut, termasuk apakah yang keprajan atau golongan punokawan. Imbas dari pencopotan itu membuat sang abdi dalem tersebut tidak diperkenankan ke Kraton.

"Konsekuensinya sudah jelas, nama gelar dilepas. Kemudian yang bersangkutan tidak boleh ke Kraton lagi meski sebagai warga biasa," jelasnya.

Dia juga menyampaikan ada tiga abdi dalem yang mendapat pangkat istimewa, artinya tidak harus mengikuti secara berkala kenaikan pangkat. Pemberian pangkat itu langsung atas kehendak Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X.

Pertama, kata dia, KRT Rinto Isworo naik jabatan sebagai Wakil Penghagen Kalih Widya Budaya. Dia memiliki tugas dalam bidang kebudayaan.

Kemudian, KRT Kusumo Negoro dan KRT Paku Kusumo menjadi Penghageng Kalih Tepas Banjar Wilopo.

Mereka memiliki tugas mengelola penataan buku serta manuskrip di Kraton Yogyakarta. "Ketiganya memiliki prestasi menonjol," jelasnya.

Dia menyebut, KRT Rinto berjaza membuat buku kalender Suk4an Agung atau kalender Islam versi Jawa. Kemudian, KRT Kusumo Negoto berjasa membuat skema penataan tanah kasultanan atau sultam ground.

Kemudian, KRT Paku Kusumo memiliki banyak karya tulis karena mengusai lima bahasa, termasuk Spanyol dan Jerman. Jika ada kunjungan kenegaraan di Kraton, dia merupakan salah satu yang memandu.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7709 seconds (0.1#10.140)