Tiga Nyawa Melayang Sia-sia di Bantul Akibat Miras
A
A
A
BANTUL - Minuman keras (miras) oplosan kembali merenggut korban jiwa. Stefanus Doni Tamtomo, warga Gang Karangjambe, Banguntapang meregang nyawa usai pesta mirasa bersama lima orang temannya di sebuah pemancingan pada Selasa 2 Februrai 2016.
Doni meregang nyawa setelah dirawat di dua rumah saki yakni Rumah Sakit dr Sardjito dan RS Hardjolukito.
Informasi di lapangan menyebutkan, Selasa siang, Doni bersama tetangganya Iwan dan Kasno warga Kedok Gowok, Kecamatan Depok Sleman.
Kemudian Jumeni warga Karangbendo, Desa Banguntapan, Finsu asal Keparakan Kecamatan Gondokusuman dan Jumadi asal Gendeng Sapen Gondokusuman minum miras jenis arak di pemancingan dusun tersebut.
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, kelima pemuda tersebut mendapat miras dari sebuah toko di kawasan Sleman.
Mereka membeli 4 botol sekaligus dengan harga perbotol Rp15.000. Usai pesta miras kondisi Doni terus menurun dan Kamis 4 Februari 2016 siang dilarikan ke RS Sardjito. Namun ia diperkenankan pulang karena kondisi sudah membaik.
"Jumat dini hari kondisi korban memburuk dan dilarikan ke RS Hardjolukito Banguntapan. Namun nyawa korban tidak tertolong, ia menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 05.45 WIB," tutur sumber tersebut.
Sehari sebelumnya, dua mahasiswa Bayu asal Ternate dan Rivaldi Medan juga meregang nyawa di RSU Muhammadiyah PKU Yogyakarta, Rabu 3 Februrai 2016 malam setelah pesta miras oplosan di sebuah kamar kos di Jalan IKIP PGRI Kecamatan Kasihan.
Salah satu peserta pesta miras, Sarif masih mendapatkan perawatan di RS Hidayatulloh.
Berdasarkan penuturan Sarif, selasa malam mereka berlima, Bayu, Rivaldi, vit, Bayu serta Hengki berpesta minuman keras.
Miras tersebut juga dibeli dari kawasan Sleman, di kawasan Depok Barat dekat sebuah mall besar di DIY. Mereka juga membeli dengan harga Rp 15.000 perbotol air mineral.
Saat itu memang ia dan Rivaldi yang membeli 8 botol sekaligus. Mereka berpesta miras di sebuah kamar kos di kawasan jalan IKIP PGRI, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan. "Rabu sore Rivaldi jatuh sakit dan langsung saya bawa ke RS PKU Muhammadiyah," tuturnya.
Rabu malam, giliran Bayu yang kondisnya terus menurun dan langsung dilarikan ke rumah sakit yang sama. Selama di rumah sakit, kondisi keduanya terus menurun.
Rabu malam sekitar pukul 23.00 Bayu menghembuskan nafas terakhir dan tak selang lama Rivaldi juga menyusul.
Sarif menuturkan, ketika mengkonsumsi delapan botol miras tersebut, mereka mencampurnya dengan minuman penambah energi. Saat ini kasus tersebut ditangani oleh Sat Reskrim Polres Bantul.
Doni meregang nyawa setelah dirawat di dua rumah saki yakni Rumah Sakit dr Sardjito dan RS Hardjolukito.
Informasi di lapangan menyebutkan, Selasa siang, Doni bersama tetangganya Iwan dan Kasno warga Kedok Gowok, Kecamatan Depok Sleman.
Kemudian Jumeni warga Karangbendo, Desa Banguntapan, Finsu asal Keparakan Kecamatan Gondokusuman dan Jumadi asal Gendeng Sapen Gondokusuman minum miras jenis arak di pemancingan dusun tersebut.
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, kelima pemuda tersebut mendapat miras dari sebuah toko di kawasan Sleman.
Mereka membeli 4 botol sekaligus dengan harga perbotol Rp15.000. Usai pesta miras kondisi Doni terus menurun dan Kamis 4 Februari 2016 siang dilarikan ke RS Sardjito. Namun ia diperkenankan pulang karena kondisi sudah membaik.
"Jumat dini hari kondisi korban memburuk dan dilarikan ke RS Hardjolukito Banguntapan. Namun nyawa korban tidak tertolong, ia menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 05.45 WIB," tutur sumber tersebut.
Sehari sebelumnya, dua mahasiswa Bayu asal Ternate dan Rivaldi Medan juga meregang nyawa di RSU Muhammadiyah PKU Yogyakarta, Rabu 3 Februrai 2016 malam setelah pesta miras oplosan di sebuah kamar kos di Jalan IKIP PGRI Kecamatan Kasihan.
Salah satu peserta pesta miras, Sarif masih mendapatkan perawatan di RS Hidayatulloh.
Berdasarkan penuturan Sarif, selasa malam mereka berlima, Bayu, Rivaldi, vit, Bayu serta Hengki berpesta minuman keras.
Miras tersebut juga dibeli dari kawasan Sleman, di kawasan Depok Barat dekat sebuah mall besar di DIY. Mereka juga membeli dengan harga Rp 15.000 perbotol air mineral.
Saat itu memang ia dan Rivaldi yang membeli 8 botol sekaligus. Mereka berpesta miras di sebuah kamar kos di kawasan jalan IKIP PGRI, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan. "Rabu sore Rivaldi jatuh sakit dan langsung saya bawa ke RS PKU Muhammadiyah," tuturnya.
Rabu malam, giliran Bayu yang kondisnya terus menurun dan langsung dilarikan ke rumah sakit yang sama. Selama di rumah sakit, kondisi keduanya terus menurun.
Rabu malam sekitar pukul 23.00 Bayu menghembuskan nafas terakhir dan tak selang lama Rivaldi juga menyusul.
Sarif menuturkan, ketika mengkonsumsi delapan botol miras tersebut, mereka mencampurnya dengan minuman penambah energi. Saat ini kasus tersebut ditangani oleh Sat Reskrim Polres Bantul.
(nag)