Hilang di Jomblang, Seka Ditemukan di Demak
A
A
A
SEMARANG - Teka-teki hilangnya Seka (12), siswa kelas VI SD di Jomblang, Semarang yang terseret arus sekira sepekan lalu, akhirnya terjawab. Seka ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Perairan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Seka diketahui hanyut terseret arus sungai pada Selasa (26/1/2016) jelang petang, di sungai kecil dekat rumahnya, RT 15/RW 11, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Kantor SAR Semarang Maulana Affandi membenarkan korban bernama Seka telah ditemukan.
"Ketemu di daerah Perairan Wedung, Kabupaten Demak hari Minggu sore. Kami baru dapat informasi hari Senin (1/2/2016)," ungkap Affandi kepada KORAN SINDO, Selasa (2/2/2016).
Dia mengatakan, jenazah ditemukan oleh warga sekitar. Kondisi Seka sudah sulit dikenali. Sebab, memang sudah cukup lama terendam di perairan. Oleh warga, dilaporkan ke otoritas terkait, termasuk ke kepolisian.
Jenazah dievakuasi ke RSUD Demak, dilakukan penanganan termasuk identifikasi sebelum dipulangkan ke keluarganya di Jomblang, Kota Semarang. "Kondisi korban susah dikenali," lanjutnya.
Insiden hanyutnya Seka berawal saat tiga anak yakni Yoga, Aditya, Seka, bermain dekat sungai. Di sungai ada pepaya hanyut. Aditya hendak mengambil, tapi terpeleset. Tangannya dipegang Seka.
Tangan Aditya sempat meraih Yoga. Tapi, tak kuat menarik, akhirnya Seka dan Aditya terlepas. Aditya akhirnya bisa selamat, namun Seka tidak.
Aditya diketahui berusia 14 tahun, siswa kelas VII SMP. Petugas SAR gabungan, termasuk Basarnas Kantor SAR Semarang, PMI, Tagana, SARDA Jateng dan warga berhari-hari terus melakukan pencarian lanjutan pascahilangnya Seka, sebelum akhirnya ditemukan di Demak.
Terpisah, Kapolsek Candisari Iptu Dhayita Daneswari mengonfirmasi jenazah anak-anak yang ditemukan di Perairan Wedung Kabupaten Demak itu adalah Seka.
"Sudah ditemukan dan langsung dimakamkan," ungkap Danes saat dihubungi KORAN SINDO.
Seka diketahui hanyut terseret arus sungai pada Selasa (26/1/2016) jelang petang, di sungai kecil dekat rumahnya, RT 15/RW 11, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Kantor SAR Semarang Maulana Affandi membenarkan korban bernama Seka telah ditemukan.
"Ketemu di daerah Perairan Wedung, Kabupaten Demak hari Minggu sore. Kami baru dapat informasi hari Senin (1/2/2016)," ungkap Affandi kepada KORAN SINDO, Selasa (2/2/2016).
Dia mengatakan, jenazah ditemukan oleh warga sekitar. Kondisi Seka sudah sulit dikenali. Sebab, memang sudah cukup lama terendam di perairan. Oleh warga, dilaporkan ke otoritas terkait, termasuk ke kepolisian.
Jenazah dievakuasi ke RSUD Demak, dilakukan penanganan termasuk identifikasi sebelum dipulangkan ke keluarganya di Jomblang, Kota Semarang. "Kondisi korban susah dikenali," lanjutnya.
Insiden hanyutnya Seka berawal saat tiga anak yakni Yoga, Aditya, Seka, bermain dekat sungai. Di sungai ada pepaya hanyut. Aditya hendak mengambil, tapi terpeleset. Tangannya dipegang Seka.
Tangan Aditya sempat meraih Yoga. Tapi, tak kuat menarik, akhirnya Seka dan Aditya terlepas. Aditya akhirnya bisa selamat, namun Seka tidak.
Aditya diketahui berusia 14 tahun, siswa kelas VII SMP. Petugas SAR gabungan, termasuk Basarnas Kantor SAR Semarang, PMI, Tagana, SARDA Jateng dan warga berhari-hari terus melakukan pencarian lanjutan pascahilangnya Seka, sebelum akhirnya ditemukan di Demak.
Terpisah, Kapolsek Candisari Iptu Dhayita Daneswari mengonfirmasi jenazah anak-anak yang ditemukan di Perairan Wedung Kabupaten Demak itu adalah Seka.
"Sudah ditemukan dan langsung dimakamkan," ungkap Danes saat dihubungi KORAN SINDO.
(zik)