Derita Kanker Payudara Stadium 3 B, Halimah Butuh Bantuan
A
A
A
JAKARTA - Halimah (35), seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Pandeglang, Banten, menderita kanker payudara sejak tahun 2014. Kini, kanker payudara yang dideritanya sudah masuk stadium 3 B.
Kepada Sindonews.com, suami Halimah, Endang, mengatakan, istrinya diketahui menderita kanker payudara sekitar tahun 2014.
"Sudah pernah dioperasi di Pandeglang, namun kayaknya gagal. Sekarang saya bingung, kondisi istri saya makin parah," kata Endang saat dihubungi Sindonews, Senin (1/2/2016)
Menurut Endang, ada seorang dokter di Pandeglang yang akhirnya menyarankan kepadanya untuk membuat kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Saya pun bikin SKTM, lalu dari Serang disarankan ke Dharmais di Jakarta. Sekarang masih berobat jalan," katanya.
Endang yang bekerja sebagai buruh serabutan ini berharap istrinya segera ditangani. Sebab, kondisi istrinya sudah sangat memprihatinkan.
"Dia sudah nangis terus, pendarahan terus, nggak bisa tidur," kata Endang yang tinggal di Kampung Banjar RT 002/RW 003 Kelurahan/Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Pandeglang, Banten.
Endang juga mengatakan, karena keterbatasan ekonomi, dia pun tak ragu berharap bantuan dari semua pihak yang terketuk hatinya.
Bahkan, untuk transportasi dari Pandeglang-Jakarta yang memakan biaya Rp300 ribu, dia kerap dibantu sejumlah pihak. "Besok saya rencananya mau ke Dharmais lagi untuk menerima hasil lab jantung dan darah," kata Endang.
Kepada Sindonews.com, suami Halimah, Endang, mengatakan, istrinya diketahui menderita kanker payudara sekitar tahun 2014.
"Sudah pernah dioperasi di Pandeglang, namun kayaknya gagal. Sekarang saya bingung, kondisi istri saya makin parah," kata Endang saat dihubungi Sindonews, Senin (1/2/2016)
Menurut Endang, ada seorang dokter di Pandeglang yang akhirnya menyarankan kepadanya untuk membuat kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Saya pun bikin SKTM, lalu dari Serang disarankan ke Dharmais di Jakarta. Sekarang masih berobat jalan," katanya.
Endang yang bekerja sebagai buruh serabutan ini berharap istrinya segera ditangani. Sebab, kondisi istrinya sudah sangat memprihatinkan.
"Dia sudah nangis terus, pendarahan terus, nggak bisa tidur," kata Endang yang tinggal di Kampung Banjar RT 002/RW 003 Kelurahan/Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Pandeglang, Banten.
Endang juga mengatakan, karena keterbatasan ekonomi, dia pun tak ragu berharap bantuan dari semua pihak yang terketuk hatinya.
Bahkan, untuk transportasi dari Pandeglang-Jakarta yang memakan biaya Rp300 ribu, dia kerap dibantu sejumlah pihak. "Besok saya rencananya mau ke Dharmais lagi untuk menerima hasil lab jantung dan darah," kata Endang.
(zik)