Takut Dicerca, Eks Gafatar Kediri Sempat Takut Pulang

Rabu, 27 Januari 2016 - 06:05 WIB
Takut Dicerca, Eks Gafatar...
Takut Dicerca, Eks Gafatar Kediri Sempat Takut Pulang
A A A
KEDIRI - Cap sesat membuat sejumlah bekas pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Kabupaten Kediri tidak berani pulang ke kampung halaman. Salah satunya Ny Katumi (48) yang mengaku khawatir menjadi obyek cercaan para tetangga.

Disisi lain dia sudah tidak memiliki apa apa saat memutuskan bertolak ke Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat untuk bergabung dengan Gafatar. “Rumah juga sudah saya jual,“ tutur Katumi kepada wartawan.

Selain Katumi ada sebanyak 21 warga Kabupaten Kediri yang menjadi eks pengikut Gafatar. Dari Wisma Transito Surabaya tim penjemput menempatkan mereka di Kantor Pemkab Kediri sebelum dipulangkan ke kampung halaman masing masing.

Mereka dibina, diberi pemahaman bagaimana berkeyakinan dan bernegara dengan baik dan benar. Pembinaan dihadiri pejabat sementara Bupati Kediri Idrus. Katumi berterus terang masih belum siap mental dan takut untuk berhadapan dengan masyarakat di kampungnya.

Sebab stigma sebagai pengikut organisasi sesat telah begitu kuat melekat di masyarakat. Ia juga masih trauma dengan insiden pembakaran tempat tinggal eks Gafatar yang terjadi di Mempawah Kalbar.

Perangkat Kecamatan Pare menawarkan rumah warga yang kosong sebagai tempat tinggal sementara Katumi.

Karena memang sudah tidak ada pilihan Katumi menyetujuinya. Sebab tidak mungkin dia kembali ke Mempawah Kalbar.

Pemkab Kediri memang mengupayakan penampungan bagi eks Gafatar yang sudah tidak memiliki tempat tinggal.

Namun mereka yang memiliki kerabat memilih bertempat tinggal di rumah kerabatnya. Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kediri Haris Setiawan memastikan tidak ada penolakan dari masyarakat.

Menurut dia pemkab juga menjamin kelangsungan hidup eks Gafatar, termasuk mencarikan tempat tinggal dan pemenuhan kebutuhan pokok. “Dalam hal ini pengawasan dan penanganan langsung dilakukan kecamatan masing masing,“ tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0768 seconds (0.1#10.140)