Gafatar Muncul Akibat Kegagalan Dakwah
A
A
A
BANDUNG - Fenomena Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) terus mencuat ke permukaan belakangan ini. Keberadaannya pun dipersoalkan karena paham yang dianut kelompok ini dinilai menyimpang dari ajaran Islam.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rafani Achyar mengatakan, fenomena Gafatar tidak muncul dengan sendirinya. Siapa yang salah?
"Kalau (ditanya) siapa yang salah, yang salah itu semua ada kesalahan. Mulai dari pemerintah, MUI, ormas Islam, tokoh agama, mungkin tidak optimal peran bimbingannya (terhadap masyarakat)," ujar Rafani, Senin (25/1/2016).
Menurutnya, ada proses penyebaran dakwah yang tidak sampai pada sasaran. Di tengah proses itu, aliran yang memiliki kepercayaan menyimpang seperti Gafatar pun muncul dan merangkul masyarakat.
"Kalau dari perspektif dakwah, ini bukti kegagalan dakwah kita," ungkapnya.
Berkaca dari kasus Gafatar yang sudah meluas dan memiliki banyak pengikut, semua pihak terkait wajib berperan aktif. Sehingga mereka yang sudah terlanjur bergabung dengan Gafatar bisa diarahkan untuk menanggalkan pemahaman tersebut.
Sementara bagi masyarakat umum, dia mengimbau agar mereka waspada terhadap berbagai ajaran menyimpang yang berkembang.
"Kalau mau belajar agama, belajarlah pada orang yang punya kompetensi seperti ke ustaz atau kyai, jangan ke sembarangan orang. Jangan mudah tertipu," pungkas Rafani.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rafani Achyar mengatakan, fenomena Gafatar tidak muncul dengan sendirinya. Siapa yang salah?
"Kalau (ditanya) siapa yang salah, yang salah itu semua ada kesalahan. Mulai dari pemerintah, MUI, ormas Islam, tokoh agama, mungkin tidak optimal peran bimbingannya (terhadap masyarakat)," ujar Rafani, Senin (25/1/2016).
Menurutnya, ada proses penyebaran dakwah yang tidak sampai pada sasaran. Di tengah proses itu, aliran yang memiliki kepercayaan menyimpang seperti Gafatar pun muncul dan merangkul masyarakat.
"Kalau dari perspektif dakwah, ini bukti kegagalan dakwah kita," ungkapnya.
Berkaca dari kasus Gafatar yang sudah meluas dan memiliki banyak pengikut, semua pihak terkait wajib berperan aktif. Sehingga mereka yang sudah terlanjur bergabung dengan Gafatar bisa diarahkan untuk menanggalkan pemahaman tersebut.
Sementara bagi masyarakat umum, dia mengimbau agar mereka waspada terhadap berbagai ajaran menyimpang yang berkembang.
"Kalau mau belajar agama, belajarlah pada orang yang punya kompetensi seperti ke ustaz atau kyai, jangan ke sembarangan orang. Jangan mudah tertipu," pungkas Rafani.
(san)