Kuasai Rumah Warisan, Adik Bacok Abang Kandung hingga Tewas
A
A
A
RANTAUPRAPAT - Seorang adik Ando Haloho (36) tega membacok abang kandungnya Boni Haloho (51) hingga tewas. Peristiwa mengenaskan ini terjadi di Kampung Kristen, Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel).
Peristiwa yang menggegerkan warga ini berawal ketika korban sedang tidur di rumah orangtua mereka yang berdampingan dengan rumah saudara perempuan mereka Rosdalina Halojo (45). Tetapi tiba-tiba korban dibangunkan oleh Ando.
Kepada abanganya itu, Ando berbicara dengan kasar dan mengusir Boni agar segera meninggalkan rumah warisan orangtua mereka itu. Tetapi karena masih sangat mengantuk, korban menolak dan meneruskan tidurnya.
Apalagi cuaca saat itu sedang turun hujan deras. Tetapi Ando bersikeras. Dia bahkan mengancam akan membunuh Boni jika tidak segera pergi. Benar saja, dia pergi mengambil parang dan balik lagi langsung membacok Boni hingga tewas.
"Pelaku sangat cemburu ketika ada orang yang menempati rumah peninggalan orangtua mereka sejak meninggal dunia orangtua mereka tahun lalu," kata Tomas Haloho (39), adik korban kepada wartawan, Selasa (19/1/2016).
Ditambahkan dia, korban merupakan anak ketiga. Sedangkan pelaku anak ketujuh dari 10 bersaudara. Mengetahui peristiwa sadis itu, anggota keluarga yang lain sangat marah dan kecewa dengan Ando. Mereka tidak menyangka, Ando bisa sesadis itu.
"Kami berharap pelaku dihukum mati, karena sering kali membuat susah keluarga maupun masyarakat lainnya," sambungnya.
Dia melanjutkan, Ando ingin menguasai rumah warisan orangtua mereka. Pernah suatu kali, Tomas tinggal di rumah itu. Saat itu, Ando dengan tega menggergaji dirinya. Beruntung, saat itu dia berhasil meloloskan diri.
"Kalau saya masih tinggal di rumah orangtua, mungkin sudah bernasib seperti abang saya," jelasnya.
Sementara itu, saudara perempuan korban Rosdalina Haloho (45) mengatakan, usai membunuh Boni pelaku menemuinya di pasar. Dia mengatakan ingin menyerahkan diri ke polisi karena telah membunuh abangnya Boni.
"Setelah membunuh Boni, adik saya datang ke pajak (pasar) menjumpai saya. Katanya dia mau menyerahkan diri ke polisi karena membunuh abang kami. Baguslah dia (pelaku) yang mati karena suka kali ganggu orang," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsekta Kotapinang Kompol Alfin Saragih mengatakan, pelaku sudah diamankan di kantor polisi dan sedang dalam pemeriksaan penyidik. "Kami sudah mengamankan pelaku di Mapolsekta Kotapinang," pungkasnya.
Peristiwa yang menggegerkan warga ini berawal ketika korban sedang tidur di rumah orangtua mereka yang berdampingan dengan rumah saudara perempuan mereka Rosdalina Halojo (45). Tetapi tiba-tiba korban dibangunkan oleh Ando.
Kepada abanganya itu, Ando berbicara dengan kasar dan mengusir Boni agar segera meninggalkan rumah warisan orangtua mereka itu. Tetapi karena masih sangat mengantuk, korban menolak dan meneruskan tidurnya.
Apalagi cuaca saat itu sedang turun hujan deras. Tetapi Ando bersikeras. Dia bahkan mengancam akan membunuh Boni jika tidak segera pergi. Benar saja, dia pergi mengambil parang dan balik lagi langsung membacok Boni hingga tewas.
"Pelaku sangat cemburu ketika ada orang yang menempati rumah peninggalan orangtua mereka sejak meninggal dunia orangtua mereka tahun lalu," kata Tomas Haloho (39), adik korban kepada wartawan, Selasa (19/1/2016).
Ditambahkan dia, korban merupakan anak ketiga. Sedangkan pelaku anak ketujuh dari 10 bersaudara. Mengetahui peristiwa sadis itu, anggota keluarga yang lain sangat marah dan kecewa dengan Ando. Mereka tidak menyangka, Ando bisa sesadis itu.
"Kami berharap pelaku dihukum mati, karena sering kali membuat susah keluarga maupun masyarakat lainnya," sambungnya.
Dia melanjutkan, Ando ingin menguasai rumah warisan orangtua mereka. Pernah suatu kali, Tomas tinggal di rumah itu. Saat itu, Ando dengan tega menggergaji dirinya. Beruntung, saat itu dia berhasil meloloskan diri.
"Kalau saya masih tinggal di rumah orangtua, mungkin sudah bernasib seperti abang saya," jelasnya.
Sementara itu, saudara perempuan korban Rosdalina Haloho (45) mengatakan, usai membunuh Boni pelaku menemuinya di pasar. Dia mengatakan ingin menyerahkan diri ke polisi karena telah membunuh abangnya Boni.
"Setelah membunuh Boni, adik saya datang ke pajak (pasar) menjumpai saya. Katanya dia mau menyerahkan diri ke polisi karena membunuh abang kami. Baguslah dia (pelaku) yang mati karena suka kali ganggu orang," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsekta Kotapinang Kompol Alfin Saragih mengatakan, pelaku sudah diamankan di kantor polisi dan sedang dalam pemeriksaan penyidik. "Kami sudah mengamankan pelaku di Mapolsekta Kotapinang," pungkasnya.
(san)