Diduga Salah Diberi Obat, Tubuh Kakek Miswar Melepuh
A
A
A
SUBANG - Nasib malang dialami Miswar (66), warga Gang Empang, Desa Kamarung, Kecamatan Pagaden, Subang. Diduga menjadi korban salah obat saat diperiksa di Poli Gigi RSUD Subang, sekujur tubuh kakek ini melepuh terkelupas seperti terbakar, dan mengeluarkan bercak darah.
Istri korban, Darmiatih (58) menuturkan, kejadian bermula ketika korban mengalami sakit bengkak di bagian pipi kanan. Korban lantas memeriksakan diri ke poli Gigi pada 4 Januari 2016 lalu.
Selanjutnya, korban diberi empat jenis obat oleh dokter gigi. Setiap obat, disarankan diminum teratur setiap 15 menit. Usai minum obat jenis keempat, selang beberapa menit kemudian, tiba-tiba korban merasakan sekujur tubuhnya panas dan gatal-gatal.
Besoknya, Selasa 5 Januari 2016, tubuh korban mulai melepuh kulit-kulitnya. Khawatir semakin parah, Rabu 6 Januari 2016, korban kembali mendatangi Poli Gigi untuk memeriksakan kesehatannya.
"Tapi, suami saya malah disuruh harus periksa dan berobat ke dokter kulit Ciereng (RSUD Subang,red). Terus sama dokter dikasih obat anti alergi," tutur Darmiatih, Senin (18/1/2016).
Karena kondisinya terus memburuk, Jumat 8 Januari 2016, dia lalu membawa suaminya ke RS PTPN Subang untuk mendapat perawatan. Hingga kini, korban masih dirawat di ruangan Walini nomer 110, dengan kondisi memprihatinkan.
Pihaknya menduga, kondisi yang diderita korban akibat kesalahan obat yang diberikan oleh dokter. Namun dirinya mengakui, jika suaminya sebelumnya punya riwayat alergi terhadap obat.
"Cuma kalau ini mungkin kesalahan obat, tubuh suami saya jadi melepuh, kulitnya mengelupas kayak kebakar. Saya berharap, ada perhatian serius dari pihak terkait," katanya.
Sementara itu korban, Miswar, dengan terbata-bata, mengaku, usai meminum obat pemberian dokter, semenit kemudian tubuhnya panas seperti terbakar, yang disertai gatal-gatal tak tertahankan.
"Setelah itu kulit tubuh saya melepuh, lalu mengelupas. Kalau tubuh disentuh, sakitnya bukan main, kayak daging saya dicabutin," keluhnya.
Terpisah, Wakil Direktur RSUD Subang, Dwinan Marchiawaty menyebut, berdasarkan laporan medis yang diterimanya dari Dokter Agus yang menangani pasien, sebelum berobat ke poli Gigi tersebut, pasien diketahui memiliki riwayat alergi obat dan penyakit gula (diabetes).
"Cuma saat itu, pasien lupa obat yang menyebabkannya alergi. Lalu ketika dia datang lagi ke sini, dokter konsultasi ke poli kulit dan kelamin, dan diberi obat anti alergi," ujarnya.
Menurutnya, apa yang dialami pasien merupakan dampak alergi atas obat yang diminumnya. Saat ini, pihaknya berkoordinasi dengan RS PTPN untuk menangani perawatan korban.
"Kami yakin, itu akibat alergi obat, dan sekarang, pasien dalam penanganan perawatan," pungkas Dwinan.
Istri korban, Darmiatih (58) menuturkan, kejadian bermula ketika korban mengalami sakit bengkak di bagian pipi kanan. Korban lantas memeriksakan diri ke poli Gigi pada 4 Januari 2016 lalu.
Selanjutnya, korban diberi empat jenis obat oleh dokter gigi. Setiap obat, disarankan diminum teratur setiap 15 menit. Usai minum obat jenis keempat, selang beberapa menit kemudian, tiba-tiba korban merasakan sekujur tubuhnya panas dan gatal-gatal.
Besoknya, Selasa 5 Januari 2016, tubuh korban mulai melepuh kulit-kulitnya. Khawatir semakin parah, Rabu 6 Januari 2016, korban kembali mendatangi Poli Gigi untuk memeriksakan kesehatannya.
"Tapi, suami saya malah disuruh harus periksa dan berobat ke dokter kulit Ciereng (RSUD Subang,red). Terus sama dokter dikasih obat anti alergi," tutur Darmiatih, Senin (18/1/2016).
Karena kondisinya terus memburuk, Jumat 8 Januari 2016, dia lalu membawa suaminya ke RS PTPN Subang untuk mendapat perawatan. Hingga kini, korban masih dirawat di ruangan Walini nomer 110, dengan kondisi memprihatinkan.
Pihaknya menduga, kondisi yang diderita korban akibat kesalahan obat yang diberikan oleh dokter. Namun dirinya mengakui, jika suaminya sebelumnya punya riwayat alergi terhadap obat.
"Cuma kalau ini mungkin kesalahan obat, tubuh suami saya jadi melepuh, kulitnya mengelupas kayak kebakar. Saya berharap, ada perhatian serius dari pihak terkait," katanya.
Sementara itu korban, Miswar, dengan terbata-bata, mengaku, usai meminum obat pemberian dokter, semenit kemudian tubuhnya panas seperti terbakar, yang disertai gatal-gatal tak tertahankan.
"Setelah itu kulit tubuh saya melepuh, lalu mengelupas. Kalau tubuh disentuh, sakitnya bukan main, kayak daging saya dicabutin," keluhnya.
Terpisah, Wakil Direktur RSUD Subang, Dwinan Marchiawaty menyebut, berdasarkan laporan medis yang diterimanya dari Dokter Agus yang menangani pasien, sebelum berobat ke poli Gigi tersebut, pasien diketahui memiliki riwayat alergi obat dan penyakit gula (diabetes).
"Cuma saat itu, pasien lupa obat yang menyebabkannya alergi. Lalu ketika dia datang lagi ke sini, dokter konsultasi ke poli kulit dan kelamin, dan diberi obat anti alergi," ujarnya.
Menurutnya, apa yang dialami pasien merupakan dampak alergi atas obat yang diminumnya. Saat ini, pihaknya berkoordinasi dengan RS PTPN untuk menangani perawatan korban.
"Kami yakin, itu akibat alergi obat, dan sekarang, pasien dalam penanganan perawatan," pungkas Dwinan.
(nag)