6 Warga Perbatasan Meninggal Akibat Terisolir

Rabu, 13 Januari 2016 - 13:20 WIB
6 Warga Perbatasan Meninggal...
6 Warga Perbatasan Meninggal Akibat Terisolir
A A A
SAMARINDA - Mission Aviation Fellowship (MAF) belum mendapat izin terbang oleh TNI AU untuk melayani penerbangan perintis di Kalimantan Utara (Kaltara). Padahal penerbangan ke perbatasan dan pedalaman itu sangat dibutuhkan warga.

Ada beberapa wilayah di perbatasan dan pedalaman Kaltara yang dilayani oleh maskapai ini, yakni kawasan Apau Kayan di Kabupaten Malinau dan Krayan di Kabupaten Nunukan.

Berbeda dengan maskapai lain, MAF mampu terbang ke sejumlah bandara perintis di desa-desa yang terisolir. Sejauh ini sudah ada enam orang warga yang meninggal akibat terisolir di daerah pedalaman dan tidak bisa dirujuk.

"Tanpa MAF, warga yang sakit tidak bisa dirujuk ke rumah sakit, meski di Krayan dan Apau Kayan ada Puskesmas Pembantu di tiap desa," kata Kepala Adat Besar Apau Kayan Ibau Ala, kepada wartawan, Rabu (13/1/2016).

Dijelaskan dia, untuk di Apau Kayan, pihaknya mendapat informasi ada dua warga yang meninggal karena tidak bisa mendapat penanganan kesehatan lebih lanjut. Sedangkan di Krayan, ada empat warga meninggal karena kasus serupa.

Ibau Ala menyesalkan belum keluarnya izin penerbangan MAF dari TNI AU. Keberadaan MAF sangat dibutuhkan karena maskapai ini lebih banyak membawa misi sosial, ketimbang bisnis di kawasan perbatasan dan pedalaman di Kaltara.

“Banyak desa di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kaltara ini yang akses keluar-masuknya hanya lewat udara. Sehingga, segala kebutuhan transportasi baik untuk barang maupun orang, sangat mengandalkan penerbangan perintis,” paparnya.

Di Kaltara, ada beberapa maskapai yang melayani penerbangan perintis selain MAF. Bedanya, MAF melayani rute hingga ke desa-desa terpencil. Sedangkan maskapai lain hanya melayani ke ibu kota kecamatan.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, MAF belum mendapatkan security clearance dan izin untuk pilot. Akibatnya, sejak 12 November 2015, MAF tak bisa terbang.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7839 seconds (0.1#10.140)