Jejak Ormas Gafatar di Subang

Rabu, 13 Januari 2016 - 11:39 WIB
Jejak Ormas Gafatar di Subang
Jejak Ormas Gafatar di Subang
A A A
SUBANG - Ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang belakangan menjadi sorotan publik karena diduga menyebarkan paham sesat ternyata pernah eksis di Kabupaten Subang. Bahkan keberadaannya sempat booming di tengah masyarakat.

Ormas dengan lambang matahari terbit bergaris-garis merah ini sempat mendapat sambutan warga dan organisasi kepemudaan karena menggelar kegiatan sosial, seperti bakti sosial, donor darah, dan kegiatan kemasyarakat lainnya.

"Setahu dan seingat saya, Gafatar ini pernah booming (Ramai) sekitar awal 2013 lalu. Saat itu kegiatannya bagus-bagus, banyaknya kegiatan sosial," ujar tokoh Pagaden Barat Asep Hidayat, Rabu (13/1/2016).

Bahkan di sepanjang tahun 2013 itu, di Desa Bendungan Kecamatan Pagaden Barat, Gafatar pernah mengadakan acara bakti sosial, seperti donor darah dan membersihkan lapangan bola.

"Saat itu, respon dari warga pun cukup bagus, karena aktivitasnya berupa kegiatan-kegiatan sosial," katanya.

Karena aktivitasnya terbilang eksis layaknya ormas kebanyakan, Gafatar diketahui pernah menempati sebuah rumah di wilayah Desa Gunungsembung, Kecamatan Pagaden, tepat di sebelah utara Kantor Puskesmas dan Kantor Desa Gunungsembung.

Namun belakangan, sekretariat itu dikosongkan. "Saya sering lihat ada plang dengan nama Ormas Gafatar di rumah tersebut. Tapi herannya, belakangan lebih dari setahun lalu, plang itu hilang, dan di sana tak terlihat lagi aktivitas," papar Asep.

Sementara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Subang Nurul Munim yang pernah jadi Ketua Karang Taruna Kecamatan Pagaden Barat membenarkan keberadaan ormas Gafatar di daerahnya.

Bahkan dia mengaku saat itu bersama pengurus karang taruna lainnya sempat mensupport kegiatan bakti sosial yang digelar Gafatar di lapangan Desa Bendungan. Pasalnya, selain kegiatannya positif, penyelenggara acara tersebut warga setempat.

"Kebetulan ada warga sini yang kayaknya jadi pengurus Gafatar dan menggelar kegiatan sosial seperti kerja bakti membersihkan lapang, dan donor darah serta pengobatan gratis. Ya kami dukung, karena kegiatannya positif," beber Munim.

Dia mengaku, saat itu dirinya bersama pengurus karang taruna lain sama sekali tidak mengetahui misi ormas tersebut. "Kami juga tidak tahu kalau ini terkait dengan paham sesat," ucapnya.

Namun, karena kegiatan tersebut dilaksanakan menjelang pelaksanaan Pilgub Jabar 2013, pihaknya sempat menduga aktivitas Gafatar berkaitan dengan momentum politik.

Belakangan setelah Gafatar diramaikan merekrut orang untuk dijadikan pengikut dan didoktrin dengan paham menyesatkan, pihaknya pun berharap aparat berwenang mengusutnya, serta mengimbau masyarakat mewaspadai gerakan tersebut.

"Karena sekarang sudah jelas ormas ini menyebarkan paham yang mendangkalkan akidah Islam, dan keberadaannya dilarang pemerintah, ya tentu saja masyarakat harus waspada," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5301 seconds (0.1#10.140)