Target Perekrutan Gafatar Kaum Intelektual

Rabu, 13 Januari 2016 - 11:18 WIB
Target Perekrutan Gafatar Kaum Intelektual
Target Perekrutan Gafatar Kaum Intelektual
A A A
YOGYAKARTA - Ketua Tim Koordinator Pengawas Aliran Kepercayaan dan Keagamaan (Timkor Pakem) Daerah Istimewa Yogyakarta Tony Spontana mengaku sudah mencium gerakan Gafatar sejak Maret 2015 lalu.

"Sejak Maret 2015 lalu kami sebenarnya sudah mewaspadai pergerakan Gafatar," kata Tony Spontana, kepada wartawan, Rabu (13/1/2016).

Ketua Kejaksaan Tinggi DIY ini mengaku Gafatar hanya berganti nama. Namun, pemuka dan doktrinnya masih sama dengan kelompok Al-Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Ahmada Mussadeq.

"Organisasi itu sudah dinyatakan terlarang oleh Kejagung dan MUI sejak 2007," jelasnya.

Sebelumnya, kelompok Al Qiyadah ini dinyatakan sesat. Kemudian bertransformasi menjadi Gafatar yang berkedok sebagai ormas yang bergerak pada kegiatan sosial untuk menarik simpati masyarakat dan berkembang pesat.

"Mereka mencoba mendaftar ke Kemendagri, tapi ditolak karena terbukti masih tersangkut dengan aliran Al Qiyadah. Sekarang muncul lagi menjadi NKSA (Negara Karunia Tuhan Semesta Alam)," jelasnya.

Target perekrutan ormas ini mengarah kepada orang yang berlatar belakang ekonomi mapan, kaum intelektual, mahasiswa, dan anak muda. "Target mereka itu kaum intelektual, mahasiswa, dan anak-anak muda," jelasnya.

Selasa 12 Januari 2016 kemarin, Timkor Pakem DIY berkoordinasi dengan instansi lain seperti dari Polda DIY, TNI, Badan Intelejen, Kakanwil Kementerian Agama, Disdikpora, dan Kesbanglinmas membahas masalah ini.

Rapat tertutup di Kantor Kejati DIY itu untuk mensikapi beragam laporan orang hilang yang ditengarai hijrah mengikuti gerakan Gafatar menuju Kalimantan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5633 seconds (0.1#10.140)