Diimingi Jadi Model, ABG Cantik Manado Kena Tipu
A
A
A
MANADO - Tubuhnya tinggi semampai dengan balutan rambut panjang berombak. Paras cantik gadis ini semakin lengkap dengan warna kulitnya yang eksotis. Tesalonika Ruth Hehalatu namanya.
Gadis cantik berusia 16 tahun asal Manado ini baru kembali ke Manado dari Jakarta. Selama empat bulan terakhir sejak September 2015, dia menetap di wilayah Jakarta Barat karena diimingi-imingi menjadi model.
"Kami pernah juara lomba model lalu diajak panitia untuk jadi perwakilan Manado diajang Indonesia Top Model 2015, kami juara tiga," ujar gadis kelahiran Tangerang 11 April 1999 ini, Minggu (10/1/2016).
Kemudian dia ditawarkan menjadi model. Namun sepanjang empat bulan menetap di Jakarta, tak satu pun ada panggilan. Bahkan dia harus menanggung semua ongkos dan kebutuhan selama di Jakarta.
"Sempat tinggal 10 hari di mess pakai biaya sendiri. Setelah itu menumpang di rumah sudara," katanya.
Sadar kena tipu dari agency, dia pun kembali ke Manado. Ketidak beruntungannya bertambah karena saat akan kembali masuk ke SMK 1 Manado pihak sekolah sudah tak menerimanya sebagai siswa, karena telah absen selama empat bulan.
"Sekarang saya cuma mau fokus ke pendidikan dan kembali lagi ke bangku sekolah," tuturnya.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polresta Manado AKP Agus Marsidi mengimbau, bila memang terjadi dugaan kasus penipuan yang merugikan. Sebaiknya korban melaporkan hal ini di kepolisian untuk dapat ditindaklanjuti dengan proses hukum.
"Baiknya korban melaporkan hal ini agar kami bisa tindaklanjuti," pungkasnya.
Gadis cantik berusia 16 tahun asal Manado ini baru kembali ke Manado dari Jakarta. Selama empat bulan terakhir sejak September 2015, dia menetap di wilayah Jakarta Barat karena diimingi-imingi menjadi model.
"Kami pernah juara lomba model lalu diajak panitia untuk jadi perwakilan Manado diajang Indonesia Top Model 2015, kami juara tiga," ujar gadis kelahiran Tangerang 11 April 1999 ini, Minggu (10/1/2016).
Kemudian dia ditawarkan menjadi model. Namun sepanjang empat bulan menetap di Jakarta, tak satu pun ada panggilan. Bahkan dia harus menanggung semua ongkos dan kebutuhan selama di Jakarta.
"Sempat tinggal 10 hari di mess pakai biaya sendiri. Setelah itu menumpang di rumah sudara," katanya.
Sadar kena tipu dari agency, dia pun kembali ke Manado. Ketidak beruntungannya bertambah karena saat akan kembali masuk ke SMK 1 Manado pihak sekolah sudah tak menerimanya sebagai siswa, karena telah absen selama empat bulan.
"Sekarang saya cuma mau fokus ke pendidikan dan kembali lagi ke bangku sekolah," tuturnya.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polresta Manado AKP Agus Marsidi mengimbau, bila memang terjadi dugaan kasus penipuan yang merugikan. Sebaiknya korban melaporkan hal ini di kepolisian untuk dapat ditindaklanjuti dengan proses hukum.
"Baiknya korban melaporkan hal ini agar kami bisa tindaklanjuti," pungkasnya.
(san)