Polisi Temukan Titik Terang Kasus Kematian Ketua Partai Perindo Medan Johor
A
A
A
MEDAN - Penyebab tewasnya Ketua Partai Perindo Kecamatan Medan Johor Gidion Ginting akan terungkap setelah hasil pemeriksaan laboratorium forensik (labfor) dan autopsi keluar.
"Proses penyidikan ini sudah menemui titik terang, tinggal menunggu hasil pemeriksaan labfor dan hasil autopsi. Setelah itu, kita lakukan gelar perkara untuk menentukan arah penyelidikan selanjutnya," kata Kasat Reskrim Polresta Medan Komisaris Polisi (Kompo) Aldi Subartono kepada KORAN SINDO, Kamis (7/1/2016).
Meski begitu, sambung Aldi, pihaknya baru saja memeriksa saksi mata yang melihat dan mengetahui persisnya kejadian itu. Namun, hasilnya belum bisa disimpulkan karena hasil pemeriksaan labfor dan autopsinya belum keluar.
"Tadi, ada memang kita memeriksa dua orang saksi terbaru. Namun, keterangannya nanti akan digelar setelah hasil analisa dokter dan forensik keluar," ujarnya.
Menurut dia, dari pemeriksaan sementara, penyidik tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. "Tetapi, rekaman CCTV yang kita sita dari lokasi akan mengungkap fakta lain," sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Partai Perindo Medan Johor Gideon Ginting (44), tewas dengan cara tidak wajar. Diduga, tewasnya warga Jalan Pintu Air IV Lorong Satu Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor ini akibat dianiaya secara bersama-sama oleh seorang oknum polisi yang bertugas di Polresta Medan dan seorang oknum TNI di Pos Security Pusat Pasar Medan, Jalan MT Haryono, Medan, 18 Desember 2015, sekitar pukul 17.00 WIB.
Kuasa hukum korban, Ismaidar mengatakan, pihaknya berkeyakinan besar kliennya tewas karena dikeroyok oleh oknum tersebut. Sebab, tepat di atas pelipis mata korban ada bekas luka tusuk. Kemudian, kulit korban memerah di bagian pundak, pinggang, dan betis sebelah kanan.
"Klien saya itu tidak mungkin tewas tanpa ada sebabnya dan banyak juga orang yang melihat kejadian itu," katanya.
Menurut dia, sebagaimana permintaan penyidik, pihaknya sudah menambah dua orang saksi yang secara langsung melihat kejadian itu. Bahkan, sejumlah pedagang lainnya di pusat pasar itu juga menyaksikan pelaku menarik paksa korban dari kiosnya dan dibawa menuju pos satpam.
Karena itu, pihaknya akan menempuh langkah-langkah berikutnya jika proses penyidikan belum membuahkan hasil di Polresta Medan.
"Kami akan melangkah ke tingkat yang lebih tinggi yakni Polda Sumut jika di Polresta Medan tidak maksimal. Jika di Polda juga tidak maksimal maka kami akan naik ke Mabes Polri." (Baca juga: Kapolresta Medan Sebut Leher Gideon Ginting Dipiting Sebelum Tewas).
"Proses penyidikan ini sudah menemui titik terang, tinggal menunggu hasil pemeriksaan labfor dan hasil autopsi. Setelah itu, kita lakukan gelar perkara untuk menentukan arah penyelidikan selanjutnya," kata Kasat Reskrim Polresta Medan Komisaris Polisi (Kompo) Aldi Subartono kepada KORAN SINDO, Kamis (7/1/2016).
Meski begitu, sambung Aldi, pihaknya baru saja memeriksa saksi mata yang melihat dan mengetahui persisnya kejadian itu. Namun, hasilnya belum bisa disimpulkan karena hasil pemeriksaan labfor dan autopsinya belum keluar.
"Tadi, ada memang kita memeriksa dua orang saksi terbaru. Namun, keterangannya nanti akan digelar setelah hasil analisa dokter dan forensik keluar," ujarnya.
Menurut dia, dari pemeriksaan sementara, penyidik tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. "Tetapi, rekaman CCTV yang kita sita dari lokasi akan mengungkap fakta lain," sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Partai Perindo Medan Johor Gideon Ginting (44), tewas dengan cara tidak wajar. Diduga, tewasnya warga Jalan Pintu Air IV Lorong Satu Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor ini akibat dianiaya secara bersama-sama oleh seorang oknum polisi yang bertugas di Polresta Medan dan seorang oknum TNI di Pos Security Pusat Pasar Medan, Jalan MT Haryono, Medan, 18 Desember 2015, sekitar pukul 17.00 WIB.
Kuasa hukum korban, Ismaidar mengatakan, pihaknya berkeyakinan besar kliennya tewas karena dikeroyok oleh oknum tersebut. Sebab, tepat di atas pelipis mata korban ada bekas luka tusuk. Kemudian, kulit korban memerah di bagian pundak, pinggang, dan betis sebelah kanan.
"Klien saya itu tidak mungkin tewas tanpa ada sebabnya dan banyak juga orang yang melihat kejadian itu," katanya.
Menurut dia, sebagaimana permintaan penyidik, pihaknya sudah menambah dua orang saksi yang secara langsung melihat kejadian itu. Bahkan, sejumlah pedagang lainnya di pusat pasar itu juga menyaksikan pelaku menarik paksa korban dari kiosnya dan dibawa menuju pos satpam.
Karena itu, pihaknya akan menempuh langkah-langkah berikutnya jika proses penyidikan belum membuahkan hasil di Polresta Medan.
"Kami akan melangkah ke tingkat yang lebih tinggi yakni Polda Sumut jika di Polresta Medan tidak maksimal. Jika di Polda juga tidak maksimal maka kami akan naik ke Mabes Polri." (Baca juga: Kapolresta Medan Sebut Leher Gideon Ginting Dipiting Sebelum Tewas).
(zik)