Nagih Sisa Uang Kencan, Waria Malah Dibacok Pelanggan

Minggu, 27 Desember 2015 - 20:49 WIB
Nagih Sisa Uang Kencan,...
Nagih Sisa Uang Kencan, Waria Malah Dibacok Pelanggan
A A A
PURWAKARTA - Seorang waria pekerja salon dibacok teman kencannyaa di rumah kontrakannya, Jalan Terusan Kapten Halim Desa Cihuni Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Minggu (17/12/2015) siang.

Akibanya, korban yang diketahui bernama asli Suhandi (31) harus dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Bayu Asih.

Menurut Asep (32) warga desa setempat, peristiwa yang menggemparkan kampungnya ini bermula saat korban yang baru pulang dengan seorang pria bertubuh kekar menggunakan sepeda motor ke rumah kontrakan korban yang jaraknya tidak jauh dari salon tempat korban berkerja.

Saat itu tiba-tiba saja warga mendengar kegaduhan. Warga yang sebelumnya tidak menghiraukan kegaduhan tersebut tiba-tiba saja mendengar suara korban yang akrab dipanggil Vanesa ini menjerit-jerit menta tolong.

"Awalnya warga dikagetkan dengan keributan dari dalam kontrakan korban yang terkunci dari dalam, sementara di luar terparkir motor bernopol T 6710 CG. Karena mendengar korban menta tolonng kami lasung mendobrak pintu kontrakan itu. Saat pintu terbuka Vanesa berlari ke luar dengan kondisi tubuh yang sudah berlumuran darah segar. Ternyata dia mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan perutnya," kata Asep yang juga saksi kejadian.

Sementara, lanjut dia, di dalam kontrakan korban, seorang pria yang ternyata adalah teman kencan korban kepergok tengah memegang sibilah golok.

Tidak pikir panjang lagi warga lasung menangkap pria yang diketahui bernama Andi (30) tersebut. Tidak hanya menangkapnya, warga pun menghakimi pria yang diduga sebagai pelaku tersebut hingga babak belur.

Tidak lama berselang polisi datang ke tempat kejadian, Andi yang dituduh sebagai pelaku pembacokan tersebut akhirnya diamankan polisi.

Kepada polisi, Andi mengaku telah membacok kepala dan perut korban. Dia terpaksa melakukannya karena emosi.

Sebab, korban terus menerus ditagih uang sisa pembayaran kencan, yang semula dijanjikan Rp 50 ribu. Sementara pelaku baru membayarnya Rp 20 ribu.

"Saya kesal karena terus ditagih, padahal sudah saya kasih 20 ribu, tapi malah nahan STNK dan KTP saya," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1286 seconds (0.1#10.140)