Jadi Korban Golden Eagle, Dwi Cahyadi Gagal Sekolah di Jerman
A
A
A
YOGYAKARTA - Kapten Penerbang Dwi Cahyadi memiliki rencana untuk melanjutkan sekolah penerbangan di Jerman. Namun, rencana itu kandas karena bapak dua balita itu menjadi korban pesawat T50i Golden Eagle di Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Minggu (20/12/2015).
"Anak saya memiliki rencana sekolah ke Jerman, dua tahun. Enggak taunya seperti ini (meninggal dalam kecelakaan pesawat)," kata Bonirah, ibu Dwi Cahyadi, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Yogyakarta, Senin (21/12/2015).
Di mata dia, korban memiliki pribadi yang baik. Selain ramah, sikap Dwi juga baik semasa hidup. Lantunan doa dipanjatkan agar korban mendapat tempat yang lebih baik.
"Semoga anak saya mendapat tempat yang lebih baik, aamiin," katanya meneteskan air mata.
Upacara pemakaman dilakukan secara militer. Komandan Lanud Adisutjipto Yogyakarta Marsma TNI AU Imran Baidirus memimpin upacara pemakaman.
"Anak saya memiliki rencana sekolah ke Jerman, dua tahun. Enggak taunya seperti ini (meninggal dalam kecelakaan pesawat)," kata Bonirah, ibu Dwi Cahyadi, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Yogyakarta, Senin (21/12/2015).
Di mata dia, korban memiliki pribadi yang baik. Selain ramah, sikap Dwi juga baik semasa hidup. Lantunan doa dipanjatkan agar korban mendapat tempat yang lebih baik.
"Semoga anak saya mendapat tempat yang lebih baik, aamiin," katanya meneteskan air mata.
Upacara pemakaman dilakukan secara militer. Komandan Lanud Adisutjipto Yogyakarta Marsma TNI AU Imran Baidirus memimpin upacara pemakaman.
(zik)