Bercanda Saling Dorong di Perahu, Dua Pelajar Tewas Tenggelam
A
A
A
PEKANBARU - Dua pelajar Madrasah Aliyah (MA) Ikhsan Teluk Belitung Kabupaten Meranti, Riau ini ditemukan tewas mengapung di Perairan Selat Malaka. Keduanya hilang terseret arus saat pulang sekolah.
Kedua korban tersebut yakni Hardi Haryono (16) dan Kasi Saputra (16) warga Dusun Mekun, Desa Baran Melintang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Korban pertama ditemukan adalah Hardi selanjutnya adalah Kasi Saputra. Keduanya ditemukan tim Basarnas bersama pihak kepolisian," kata Kapolres Kepulaun Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad, Senin 14 Desember 2015.
Kapolres mengatakan kedua korban bersama temannnya sesama siswa MA Darul Ikhsan Teluk
Belitung sekira pukul 12:00 WIB menuju rumahnya.
Karena akses dari rumah ke sekolah mereka hanyalah jalur perairan yakni laut lepas Selat Malaka, maka mereka menggunakan pompong (kapal kayu mesin).
Saat itu mereka menggunakan kapal yang dinahkodai nelayan, Harika (30), warga setempat. Saat dalam perjalanan, kedua pelajar ini saling dorong.
"Dari keterangan saksi, mereka sebenarnya hanya bercanda dengan cara saling dorong. Kemudian terjadilan insiden satu diantaranya jatuh. Kemudian korban lain berusaha menolong. Tapi karena tidak bisa berenang, mereka tenggelam terseret arus deras Selat Malaka," imbuhnya.
Setelah divisum, kedua korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan. Selama sepekan terakhir di Kepulauan Meranti sudah empat orang hanyut di Selat Malaka.
Sebelumnya, dua nelayan Meranti, Agus (48) dan Wan Safarudin (39) juga hilang dan ditemukan tewas di Selat Malaka saat beraktivitas menjaring ikan.
Kedua korban tersebut yakni Hardi Haryono (16) dan Kasi Saputra (16) warga Dusun Mekun, Desa Baran Melintang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Korban pertama ditemukan adalah Hardi selanjutnya adalah Kasi Saputra. Keduanya ditemukan tim Basarnas bersama pihak kepolisian," kata Kapolres Kepulaun Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad, Senin 14 Desember 2015.
Kapolres mengatakan kedua korban bersama temannnya sesama siswa MA Darul Ikhsan Teluk
Belitung sekira pukul 12:00 WIB menuju rumahnya.
Karena akses dari rumah ke sekolah mereka hanyalah jalur perairan yakni laut lepas Selat Malaka, maka mereka menggunakan pompong (kapal kayu mesin).
Saat itu mereka menggunakan kapal yang dinahkodai nelayan, Harika (30), warga setempat. Saat dalam perjalanan, kedua pelajar ini saling dorong.
"Dari keterangan saksi, mereka sebenarnya hanya bercanda dengan cara saling dorong. Kemudian terjadilan insiden satu diantaranya jatuh. Kemudian korban lain berusaha menolong. Tapi karena tidak bisa berenang, mereka tenggelam terseret arus deras Selat Malaka," imbuhnya.
Setelah divisum, kedua korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan. Selama sepekan terakhir di Kepulauan Meranti sudah empat orang hanyut di Selat Malaka.
Sebelumnya, dua nelayan Meranti, Agus (48) dan Wan Safarudin (39) juga hilang dan ditemukan tewas di Selat Malaka saat beraktivitas menjaring ikan.
(nag)