Petahana Kalah, Isu Pemecatan Kader PDIP Mencuat

Senin, 14 Desember 2015 - 16:54 WIB
Petahana Kalah, Isu...
Petahana Kalah, Isu Pemecatan Kader PDIP Mencuat
A A A
BANTUL - Kabar pemecatan kader PDIP karena tidak mendukung pasangan Sri Suryawidati-Misbakhul Munir santer terdengar pascakekalahan petahana tersebut.

Namun ancaman pemecatan tersebut tak hanya sekali ini terjadi. Para kader di bawah mengaku sering mendapat ancaman pemecatan dari pengurus DPC PDIP.

Salah seorang kader PDIP yang juga mantan ketua Pengurus Ranting PDIP di Bantul yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ancaman pecat memecat kader PDIP tersebut sudah sering terjadi.

Ketika salah seorang kader melakukan sebuah tindakan yang dinilai tidak konsekuen dengan kebijakan DPC, maka pengurus DPC yang diketuai Aryunadi mengancam akan memecatnya. "Tak hanya dari Ketua DPC, dari Pak Idham juga sering terjadi," tuturnya, Senin (14/12/2015).

Ancaman pemecatan tersebut sudah berlangsung lama, sejak DPC dipegang oleh Aryunadi tahun 2010 silam.

Namun sampai saat ini ancaman tersebut tidak pernah terealisasi, karena memang DPC ataupun Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDIP di daerah tidak memiliki kewenangan untuk memecat seorang kader PDIP.

Menurutnya, wewenang pemecatan tersebut berada di tangan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP. Dan prosesnya tidak serta merta langsung akan disetujui.

Sebab, kader-kader yang telah mendapat ancaman pemecatan tersebut justru merupakan kader yang memiliki mobilitas tinggi dan terbukti integritasnya selama ini.

"Kalau kader itu memilik mobilitas tinggi, terus pengaruh ke masyarakat juga besar, DPP pasti akan berfikir ulang ketika akan memecatnya," terangnya.

Dengan ancaman atau intimidasi pemecatan tersebut, sebenarnya justru menjadi boomerang bagi PDIP. Karena mesin partai yang dikomandoi Aryunadi justru melemah karena kepercayaan berkurang.

Terbukti seperti yang terjadi dalam Pilkada 2015 ini, 14 Pengurus Anak Cabang (PAC) di tingkat kecamatan yang awalnya mendukung Suharsono sebagai calon bupati justru diancam akan dipecat.

Meskipun tidak sampai ada pemecatan, tetapi 14 PAC tersebut tidak dipakai alias disingkirkan dalam setiap kegiatan pemenangan pasangan yang diusung oleh PDIP Sri Suryawidati-Misbakhul Munir.

Tentu hal tersebut justru merugikan PDIP karena mesin politik tak berjalan. Akibatnya, pasangan yang digadang-gadang tetap menang justru kalah.

"14 PAC tidak terpakai, kepengurusan langsung diganti. Berhasil opo, justru kalah to?," tandasnya.

Sekretaris DPC PDIP, Kusbowo menyebutkan isu pemecatan tersebut memang santer terdengar juga ke telinga pengurus.

Namun ia membantah jika ada pemecatan, karena sampai sekarang belum ada surat resmi tentang pemecatan tersebut dari DPP.

Memang benar, dalam masa Pilkada ini ada usulan pemecatan beberapa kader partai ke DPP, tetapi sampai sekarang belum ada tindaklanjutnya. "Belum ada surat dari DPP," tegasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1749 seconds (0.1#10.140)