Peternak di Gunung Kawi Ubah Kotoran Sapi Jadi Biogas

Senin, 14 Desember 2015 - 16:37 WIB
Peternak di Gunung Kawi Ubah Kotoran Sapi Jadi Biogas
Peternak di Gunung Kawi Ubah Kotoran Sapi Jadi Biogas
A A A
MALANG - Peternak sapi asal Gunung Kawi Muslimin mengubah kotoran sapi dari hewan ternaknya menjadi gas untuk memasak. Sejak empat bulan belakangan, dia mengaku tidak lagi menggunakan gas LPG di rumahnya.

“Sudah 4 bulan ini saya enggak lagi pakai gas LPG. Kotoran sapi yang selama ini dibuang ternyata bisa diolah untuk menjadi gas yang bisa dipakai untuk masak,” katanya, kepada wartawan, Senin (14/12/2015).

Selain kandang sapi, sekarang di belakang rumah Muslimin juga terdapat digester biogas. Digester merupakan tempat untuk menampung kotoran sapi dan mengubahnya menjadi gas yang dapat dimanfaatkan untuk memasak.

“Semua ini karena bantuan dari greenfields, sejak empat bulan ini kami mendapatkan bantuan digester biogas dan dibantu instalasi kompor di rumah. Dahulu bisa 4-5 tabung gas setiap bulan dipakai, sekarang tidak perlu lagi,” lanjutnya.

Hasil biogas dari sapi Muslimin tidak hanya cukup untuk kebutuhan rumah tangganya saja, bahkan masih cukup untuk mendukung usaha warung istrinya yang menjual kopi dan gorengan.

Seorang peternak lain yang memiliki 11 ekor sapi bahkan dapat menghasilkan biogas yang cukup untuk disalurkan ke 3 rumah.

“Dengan diberikannya reaktor biogas kepada para peternak, kami berharap dapat membantu mengurangi limbah organik sekaligus memberikan apresiasi kepada mereka," ungkap Darmanto, Head of Milk Processing PT Greenfields Indonesia.

Greenfields memberikan reaktor biogas kepada 14 kepala keluarga di tiga kecamatan di Gunung Kawi, Kecamatan Wagir, Ngajum, dan Wonosari. Serah terima proyek biogas ini dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2015.

“Biogas merupakan hal yang ramah lingkungan dan sangat menguntungkan bagi penerimanya. Selain gas yang dihasilkan bisa digunakan untuk memasak, ampas kering sisa prosesnya juga baik untuk dijadikan pupuk tanaman,” pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6307 seconds (0.1#10.140)