Bongkar Sindikat Narkoba China, Polisi Sita 4 Kg Sabu

Bongkar Sindikat Narkoba China, Polisi Sita 4 Kg Sabu
A
A
A
JAKARTA - Dua orang warga negara asing asal Malaysia dan China dibekuk petugas Polsek Tanjung Duren. Dari dua pelaku itu, petugas berhasil menyita barang bukti sabu seberat 4 kg senilai miliaran rupiah.
Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Rudy Hariyanto Adi Nugroho menerangkan, kedua pelaku dibekuk usai petugas melakukan penyamaran setelah mendapatkan informasi adanya jual beli sabu. "Pelaku kami bekuk di tempat terpisah. Satu pelaku di kawasan Kembangan dan Tanjung Duren," terang Rudy ketika dikonfirmasi, Senin (14/12/2015) siang.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Antonius mengungkapkan, hasil pemeriksaan sementara diketahui pelaku merupakan jaringan internasional yang sudah lama beroperasi di Indonesia. "Satu pelaku, rela pulang-pergi dari Malaysia-Indonesia untuk menutupi bisnis haram itu dari kejaran polisi," katanya.
Menurut Antonius, berdasar pengakuan pelaku barang tersebut berasal dari China dan masuk ke Indonesia melalui jaringan laut. "WNA China yang mengendalikan, sementara WNA Malaysia melakukan transaksi kepada pembeli," jelasnya.
Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Rudy Hariyanto Adi Nugroho menerangkan, kedua pelaku dibekuk usai petugas melakukan penyamaran setelah mendapatkan informasi adanya jual beli sabu. "Pelaku kami bekuk di tempat terpisah. Satu pelaku di kawasan Kembangan dan Tanjung Duren," terang Rudy ketika dikonfirmasi, Senin (14/12/2015) siang.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Antonius mengungkapkan, hasil pemeriksaan sementara diketahui pelaku merupakan jaringan internasional yang sudah lama beroperasi di Indonesia. "Satu pelaku, rela pulang-pergi dari Malaysia-Indonesia untuk menutupi bisnis haram itu dari kejaran polisi," katanya.
Menurut Antonius, berdasar pengakuan pelaku barang tersebut berasal dari China dan masuk ke Indonesia melalui jaringan laut. "WNA China yang mengendalikan, sementara WNA Malaysia melakukan transaksi kepada pembeli," jelasnya.
(whb)