Dua Rumah Nyaris Ambruk Diterjang Longsor
A
A
A
MAJALENGKA - Hujan lebat yang mengguyur wilayah selatan Majalengka mengakibatkan dua rumah penduduk di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka nyaris ambruk diterjang tanah longsor.
Tanah longsor tersebut menimpa rumah milik Soip dan Husen warga Blok Parentah RT 2/ RW 2 Desa Cipeundeuy, Jumat siang (11/12/2015). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai Rp50 juta.
Menurut Soip, rumahnya nyaris ambruk karena tebing penahan di atas rumahnya ambrol dan menimpa rumahnya. "Kalau kondisi ini dibiarkan tentu akan membahayakan rumah saya," katanya.
Akibat kondisi itu dia bersama keluarganya merasa resah dan terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangga.
"Saya hawatir kalau tetap bertahan di rumah, terkena longsor susulan hingga menimbun rumah saya," ucapnya.
Hal senada diakui Husen pemilik rumah yang berada di atas rumah Soip. Dia mengaku tidak menduga sebelumnya bila tanah yang berada di sampingnya itu terkena longsor, hingga menimpa rumah tetangganya.
"Beruntung tanah itu tidak menimbun rumah Pak Soip. Kalau kerusakan akibat longsor ini, hanya mengakibatkan dapur dan kamar ambrol," tuturnya.
Saat ini menurut dia, Warga Desa Cipeundeuy bersama aparat turut membantu memindahkan barang-barang milik korban Husen ke rumah milik tetangganya.
"Semoga dengan adanya musibah yang menimpa ini tidak terulang kembali dan kami yang menjadi korban bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten Majalengka," harapnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka Tatang Rahmat mengatakan, ancaman bencana di semua daerah tak terkecuali di Kabupaten Majalengka datang tanpa diduga.
Maka dari itu, masyarakat harus mewaspadainya terlebih saat ini sudah memasuki musim hujan. Kejadian di Desa Cipeundeuy Kecamatan Majalengka harus menjadi pelajaran bagi masyarakat akan waspada bencana alam.
"Wilayah Kabupaten Majalengka merupakan daerah rawan bencana di antaranya longsor, banjir dan terkadang terjadi angin puting beliung. Guna mengantisipasi hal tersebut kami sudah membentuk tim reaksi cepat untuk penanggulangan bencana, disamping itu masyarakat juga harus mewaspadainya," kata mantan Asda II Setda Kabupaten Majalengka ini.
Menurut dia, mengenai wilayah rawan longsor di Majalengka mencakup Kecamatan Malausma, Kecamatan Lemahsugih, Kecamatan Bantarujeg, Kecamatan Talaga, Kecamatan Cingambul, Kecamatan Cikijing, Kecamatan Banjaran, Kecamatan Maja, dan Kecamatan Argapura.
"Di kawasan itu merupakan daerah pegunungan dan struktur tanahnya berupa perbukitan. Jika hujan deras turun terus-menerus, ancaman longsor pun bisa mengancam sewaktu-waktu," paparnya.
Tanah longsor tersebut menimpa rumah milik Soip dan Husen warga Blok Parentah RT 2/ RW 2 Desa Cipeundeuy, Jumat siang (11/12/2015). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai Rp50 juta.
Menurut Soip, rumahnya nyaris ambruk karena tebing penahan di atas rumahnya ambrol dan menimpa rumahnya. "Kalau kondisi ini dibiarkan tentu akan membahayakan rumah saya," katanya.
Akibat kondisi itu dia bersama keluarganya merasa resah dan terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangga.
"Saya hawatir kalau tetap bertahan di rumah, terkena longsor susulan hingga menimbun rumah saya," ucapnya.
Hal senada diakui Husen pemilik rumah yang berada di atas rumah Soip. Dia mengaku tidak menduga sebelumnya bila tanah yang berada di sampingnya itu terkena longsor, hingga menimpa rumah tetangganya.
"Beruntung tanah itu tidak menimbun rumah Pak Soip. Kalau kerusakan akibat longsor ini, hanya mengakibatkan dapur dan kamar ambrol," tuturnya.
Saat ini menurut dia, Warga Desa Cipeundeuy bersama aparat turut membantu memindahkan barang-barang milik korban Husen ke rumah milik tetangganya.
"Semoga dengan adanya musibah yang menimpa ini tidak terulang kembali dan kami yang menjadi korban bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten Majalengka," harapnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka Tatang Rahmat mengatakan, ancaman bencana di semua daerah tak terkecuali di Kabupaten Majalengka datang tanpa diduga.
Maka dari itu, masyarakat harus mewaspadainya terlebih saat ini sudah memasuki musim hujan. Kejadian di Desa Cipeundeuy Kecamatan Majalengka harus menjadi pelajaran bagi masyarakat akan waspada bencana alam.
"Wilayah Kabupaten Majalengka merupakan daerah rawan bencana di antaranya longsor, banjir dan terkadang terjadi angin puting beliung. Guna mengantisipasi hal tersebut kami sudah membentuk tim reaksi cepat untuk penanggulangan bencana, disamping itu masyarakat juga harus mewaspadainya," kata mantan Asda II Setda Kabupaten Majalengka ini.
Menurut dia, mengenai wilayah rawan longsor di Majalengka mencakup Kecamatan Malausma, Kecamatan Lemahsugih, Kecamatan Bantarujeg, Kecamatan Talaga, Kecamatan Cingambul, Kecamatan Cikijing, Kecamatan Banjaran, Kecamatan Maja, dan Kecamatan Argapura.
"Di kawasan itu merupakan daerah pegunungan dan struktur tanahnya berupa perbukitan. Jika hujan deras turun terus-menerus, ancaman longsor pun bisa mengancam sewaktu-waktu," paparnya.
(sms)