Longsor Terjang Sejumlah Rumah dan Jalan di Garut

Kamis, 10 Desember 2015 - 16:11 WIB
Longsor Terjang Sejumlah Rumah dan Jalan di Garut
Longsor Terjang Sejumlah Rumah dan Jalan di Garut
A A A
GARUT - Enam peristiwa longsor melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat, pekan ini. Bencana yang terjadi akibat guyuran hujan deras itu terjadi di sejumlah titik.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut TB Agus Sofyan mengatakan, berdasarkan data yang ada di instansinya, beberapa peristiwa longsor ini telah terjadi sejak Selasa, 8 Desember 2015.

"Pada Selasa tanggal 8 Desember lalu, longsor terjadi di Kampung Gunung Masigit RT 04/03, Desa Padahurip, Kecamatan Banjarwangi. Di wilayah ini, longsor terjadi pukul 15.30 WIB dengan dampak satu rumah panggung terseret sementara tiga rumah lainnya terancam," kata Agus, Kamis (10/12/2015).

Sebanyak empat Kepala Keluarga (KK) di Kampung Gunung Masigit diungsikan ke tempat yang aman. "Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor di Kampung Gunung Masigit tersebut," ujarnya.

Sehari berikutnya, sambung Agus, longsor terjadi di Kampung Genteng RT 01/06, Kecamatan Banjarwangi. Bencana yang menimpa satu rumah di kampung ini juga tidak menimbulkan korban jiwa.

"Masih di hari Rabu, longsor serupa menimpa Kampung Dangdeur RT 03/04, Desa Talagasari, Kecamatan Banjarwangi. Dua rumah terseret longsoran, sementara delapan unit lainnya dan satu masjid terancam," sebutnya.

Longsor pun terjadi di waktu yang sama, yakni Kampung Genteng RT 02/06, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang. Dinding rumah milik seorang warga bernama Ucih (50), dilaporkan rusak akibat diterjang longsor ini.

"Jalan Raya Garut-Tasikmalaya di KM 13.5, juga tertimpa longsor. Upaya evakuasi telah dilakukan oleh instansi terkait dengan dibantu warga," ucapnya.

Sejumlah ruas jalan menuju kawasan Garut Selatan pun tertimpa longsor pada Rabu sore. Akibatnya, arus lalu lintas menuju wilayah Kecamatan Pameungpeuk dan sebaliknya tersendat.

Pelaksana BPJ4 Dinas Bina Marga Provinsi Jabar Rosa mengatakan evakuasi tanah longsor masih dilakukan. Ia mengatakan longsor berada di dua titik, yakni di Badega kilometer 100 +700 dan Garung kilometer 119 +100 Desa Neglasari, Kecamatan Cikajang.

"Sampai sekarang kami masih melakukan evakuasi. Satu alat berat diturunkan untuk mengangkut longsoran tanah. Kendaraan sudah bisa melaju dua arah. Kalau kemarin tertutup total," kata Rosa.

Jalan Cikajang-Pameungpeuk setidaknya dapat dilewati kendaraan pada Rabu sekitar pukul 23.00 WIB. Namun, kendaraan yang melintas harus berhati-hati karena masih terdapat sisa material tanah.

"Lokasi longsor itu bekas lokasi longsor pada tahun lalu. Apalagi sekarang memasuki musim hujan, jalur ini sangat rawan longsor," ujarnya.

Rosa menambahkan, dua alat berat disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya longsor di jalan tersebut. Para pengendara harus mewaspadai jalan mulai dari Batu Tumpang hingga Neglasari.

"Sepanjang jalan dari Cigugur sampai Cisompet itu memang rawan longsor. Sekarang curah hujan juga sudah tinggi. Jadi kemungkinan longsor sangat besar," ucapnya.

Dia mengimbau agar warga yang melintas jalan menuju Pameungpeuk untuk berhati-hati. Selain rawan longsor, pepohonan di sepanjang Jalan Cikajang-Pameungpeuk juga rawan tumbang.

"Kami juga selalu melakukan pemeliharaan pohon yang rawan tumbang. Jika melintas pada malam hari dan cuaca hujan, kewaspadaan harus lebih ditingkatkan."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6479 seconds (0.1#10.140)