Jemur Pakaian, Nur Shela dan Anaknya Tewas Tersetrum

Minggu, 06 Desember 2015 - 23:46 WIB
Jemur Pakaian, Nur Shela dan Anaknya Tewas Tersetrum
Jemur Pakaian, Nur Shela dan Anaknya Tewas Tersetrum
A A A
BINJAI - Nahas dialami Nur Shela (70) dan anaknya Ime Sabrina (35). Keduanya tewas tersengat aliran listrik saat menjemur pakaian di belakang rumahnya, Jalan Palembang, Gang Palembang Lingkungan III, Keluarahan Rambung Timur, Binjai Selatan.

Kapolresta Binjai AKBP Mulya Hakim Solichin mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara termasuk hasil koordinasi dengan pihak PLN Binjai, ditemukan adanya kabel instalasi listrik di rumah korban yang terbuka sehingga korslet.

“Hasil pemeriksaan kami sementara, dugaan kami memang karena korslet. Sebab, ada kabel yang terbuka pada instalasi listrik di seputaran rumah korban,” katanya, Minggu (6/12/2015).

Meski begitu, sambung dia, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan yang mendalam dan telah berkoordinasi dengan pihak PLN Binjai untuk mengungkap mengapa terjadi korslet yang mengakibatkan tewasnya ibu dan anak itu.

“Dugaan kami memang begitu, tetapi koordinasi kita masih berjalan. Kesimpulan dari semua itu belum bisa kami lakukan karena masih dalam penyelidikan,” terangnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.30 Wib saat korban (Ime) menjemur pakaian di belakang rumahnya.

“Korban pertama itu Ime yang saat itu menjemur kain. Tiba-tiba langsung lemas tak sadarkan diri,” kata Helfi.

Melihat itu, ibu korban langsung berlari menuju belakang dan berupaya menolong dengan cara menarik anaknya. Namun, keduanya justru tersengat di lokasi kejadian.

“Beberapa saat kemudian suami korban, Ikhsan (35) melihat istri dan mertuanya sudah tergeletak lemas di belakang rumah itu. Dia langsung memanggil tetangganya untuk menolong dan menarik korban yang tersengat,” ungkapnya.

Setelah itu, kedua korban dibawa menggunakan becak bermotor (berot) ke Rumah Sakit (RS) Bangkatan untuk mendapatkan perawatan medis. Tetapi, nyawa ibu dan anak itu tidak tertolong lagi karena denyut nadinya berdenyut dengan pelan.

“Sekarang, anggota masih sebetas memeriksa saksi-saksi, sehingga perlu dilakukan koordinasi dengan pihak PLN untuk mencari sumber aliran listrik tersebut," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6094 seconds (0.1#10.140)