Wiyang Pengemudi Lamborghini Ditahan
A
A
A
SURABAYA - Pengemudi Lamborghini Wiyang Lautner (24), langsung dijebloskan ke dalam tahanan Polrestabes Surabaya begitu tim dokter RS Bhayangkara Samsoeri Mertojoso Polda Jatim menyatakan dia sembuh.
Sebelumnya, Wiyang menjalani perawatan medis di ruang Teratai 9 RS Bhayangkara. Nampak, beberapa penyidik Satlantas Polrestabes Surabaya menjemput tersangka kecelakaan mobil mewah yang menewaskan satu orang dan membuat dua orang lainnya luka-luka.
Begitu proses administrasi rumah sakit selesai, Wiyang yang masih diperban di beberapa bagian tubuhnya ini langsung dibawa ke Polrestabes Surabaya.
Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya AKP Lily Djafar mengatakan, penjemputan tersangka Wiyang ini setelah ada izin dari tim dokter.
"Sebelumnya tim dokter memita supaya tersangka WL dilakukan observasi beberapa hari dan hari ini Sabtu (5/12) tim dokter mengizinkan Wiyang keluar, makanya dijemput dan langsung ditahan," kata Lily Djafar, Sabtu (5/12/2015).
Sesampainya di Polrestabes Surabaya, Wiyang langsung menjalani pemeriksaan identifikasi dan pengisian blanko tahanan. Setelah pemeriksaan dan cap jari selesai, Wiyang langsung dimasukkan ke dalam tahanan. Beberapa saat sebelum masuk ke dalam tahanan, Wiyang sempat mengatakan bahwa dia sudah sehat.
"Kondisi saya sudah membaik dan sehat, saya siap jalani penahanan," katanya singkat yang kemudian segera masuk ke dalam ruang tahanan dengan pengawalan polisi.
Lily menegaskan, tidak ada perlakuan istimewa pada Wiyang. Dia diperlakukan sama dengan tahanan lainnya. Disebutkan, memang untuk sel tahanan kasus kecelakaan lalu lintas berbeda dengan tahanan lainnya, namun tetap satu lokasi dengan tahanan lainnya.
Terkait dengan proses penyelidikan, Lily mengatakan, jika memang BAP (Berita Acara Pemeriksaan) masih dianggap belum lengkap dan masih membutuhkan keterangan tersangka, Wiyang akan kembali diperiksa.
"Tentu jika dibutuhkan pemeriksaan lagi, WL akan dibon untuk pemeriksaan. Apakah pemeriksaan akan dilakukan di sini (Polrestabes) atau dibawa ke lantas terserah. Itu sesuai keperluan dari pemeriksaan dan penyidiknya," tandas Lily.
Selang satu jam setelah Wiyang masuk ke dalam tahanan, kedua orangtuanya datang ke Polrestabes Surabaya untuk membesuknya. Namun sayang, keinginan orangtua Wiyang untuk bertemu dengan anaknya tidak dikabulkan petugas jaga, sebab hari Sabtu tidak ada jam kunjungan.
Orangtua Wiyang akhirnya menitipkan barang-barang keperluan Wiyang di dalam tahanan.
Sebelumnya, Wiyang menjalani perawatan medis di ruang Teratai 9 RS Bhayangkara. Nampak, beberapa penyidik Satlantas Polrestabes Surabaya menjemput tersangka kecelakaan mobil mewah yang menewaskan satu orang dan membuat dua orang lainnya luka-luka.
Begitu proses administrasi rumah sakit selesai, Wiyang yang masih diperban di beberapa bagian tubuhnya ini langsung dibawa ke Polrestabes Surabaya.
Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya AKP Lily Djafar mengatakan, penjemputan tersangka Wiyang ini setelah ada izin dari tim dokter.
"Sebelumnya tim dokter memita supaya tersangka WL dilakukan observasi beberapa hari dan hari ini Sabtu (5/12) tim dokter mengizinkan Wiyang keluar, makanya dijemput dan langsung ditahan," kata Lily Djafar, Sabtu (5/12/2015).
Sesampainya di Polrestabes Surabaya, Wiyang langsung menjalani pemeriksaan identifikasi dan pengisian blanko tahanan. Setelah pemeriksaan dan cap jari selesai, Wiyang langsung dimasukkan ke dalam tahanan. Beberapa saat sebelum masuk ke dalam tahanan, Wiyang sempat mengatakan bahwa dia sudah sehat.
"Kondisi saya sudah membaik dan sehat, saya siap jalani penahanan," katanya singkat yang kemudian segera masuk ke dalam ruang tahanan dengan pengawalan polisi.
Lily menegaskan, tidak ada perlakuan istimewa pada Wiyang. Dia diperlakukan sama dengan tahanan lainnya. Disebutkan, memang untuk sel tahanan kasus kecelakaan lalu lintas berbeda dengan tahanan lainnya, namun tetap satu lokasi dengan tahanan lainnya.
Terkait dengan proses penyelidikan, Lily mengatakan, jika memang BAP (Berita Acara Pemeriksaan) masih dianggap belum lengkap dan masih membutuhkan keterangan tersangka, Wiyang akan kembali diperiksa.
"Tentu jika dibutuhkan pemeriksaan lagi, WL akan dibon untuk pemeriksaan. Apakah pemeriksaan akan dilakukan di sini (Polrestabes) atau dibawa ke lantas terserah. Itu sesuai keperluan dari pemeriksaan dan penyidiknya," tandas Lily.
Selang satu jam setelah Wiyang masuk ke dalam tahanan, kedua orangtuanya datang ke Polrestabes Surabaya untuk membesuknya. Namun sayang, keinginan orangtua Wiyang untuk bertemu dengan anaknya tidak dikabulkan petugas jaga, sebab hari Sabtu tidak ada jam kunjungan.
Orangtua Wiyang akhirnya menitipkan barang-barang keperluan Wiyang di dalam tahanan.
(zik)