Bocah SD Tewas Tersetrum
A
A
A
MAKASSAR - Bersandar di dinding seng saat sedang bermain seorang diri di depan rumahnya, seorang bocah tewas lantaran tersengat listrik.
Kasrah Karta Andinata (7), siswa SD Tello Baru, tewas seusai kesetrum listrik saat bermain seorang diri di depan rumahnya di Jalan Dr Leimena, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulsel, Rabu (2/12/2015) malam.
Siswa kelas 2 SD ini adalah anak kelima dari tujuh saudara dari pasangan suami istri Abdul Kadir dan Rosmini.
Saksi mata bernama Syahril mengungkapkan, mulanya korban sedang sedang asyik bermain dan bersandar di sebuah bangunan pembuat meubel yang dindingnya terbuat dari seng. Bangunan tersebut berada di depan rumahnya.
"Saat ibu korban teriak, dirinya keluar rumah dan melihat korban sudah terjepit kepalanya di antara dinding seng dan papan dengan kondisi sudah tersetrum," ungkap Syahril.
Saksi menambahkan bahwa dirinya mencoba menarik korban. Namun, karena arus listrik yang kuat dari dinding seng membuat ia pun ikut terlempar sebanyak empat kali.
Selanjutnya, saksi mendobrak pintu bangunan untuk menghentikan arus listrik yang berada dalam rumah tersebut. Seusai korban dievakuasi, sejumlah luka bakar terdapat dari tubuh korban di antaranya di bagian kepala, wajah, dan bahu kiri.
Aparat kepolisian dari Polsek Panakkukang yang tiba di rumah duka langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan identifikasi. Selanjutnya, pihak kepolisian akan memanggil pemilik rumah yang saat ini masih berada di luar daerah.
Rencananya korban dimakamkan Kamis (3/12/2015) ini di pemakaman warga setempat di Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulsel.
Kasrah Karta Andinata (7), siswa SD Tello Baru, tewas seusai kesetrum listrik saat bermain seorang diri di depan rumahnya di Jalan Dr Leimena, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulsel, Rabu (2/12/2015) malam.
Siswa kelas 2 SD ini adalah anak kelima dari tujuh saudara dari pasangan suami istri Abdul Kadir dan Rosmini.
Saksi mata bernama Syahril mengungkapkan, mulanya korban sedang sedang asyik bermain dan bersandar di sebuah bangunan pembuat meubel yang dindingnya terbuat dari seng. Bangunan tersebut berada di depan rumahnya.
"Saat ibu korban teriak, dirinya keluar rumah dan melihat korban sudah terjepit kepalanya di antara dinding seng dan papan dengan kondisi sudah tersetrum," ungkap Syahril.
Saksi menambahkan bahwa dirinya mencoba menarik korban. Namun, karena arus listrik yang kuat dari dinding seng membuat ia pun ikut terlempar sebanyak empat kali.
Selanjutnya, saksi mendobrak pintu bangunan untuk menghentikan arus listrik yang berada dalam rumah tersebut. Seusai korban dievakuasi, sejumlah luka bakar terdapat dari tubuh korban di antaranya di bagian kepala, wajah, dan bahu kiri.
Aparat kepolisian dari Polsek Panakkukang yang tiba di rumah duka langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan identifikasi. Selanjutnya, pihak kepolisian akan memanggil pemilik rumah yang saat ini masih berada di luar daerah.
Rencananya korban dimakamkan Kamis (3/12/2015) ini di pemakaman warga setempat di Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulsel.
(zik)