Perjuangan Siswa di Aceh Singkil Menuju Sekolah
A
A
A
ACEH - Para siswa Sekolah Dasar Negeri Kampong Baru, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, harus menantang maut saat akan menuju ke sekolah mereka.
Para siswa tersebut terpaksa menyeberangi sungai dengan cara melewati sebatang pohon yang mulai lapuk, yang mengancam keselamatan, hanya untuk agar bisa sampai tepat waktu di sekolah mereka. Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses terdekat yang bisa dilalui para siswa untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah.
Ironisnya, meski warga Desa Kampong Baru telah beberapa kali meminta dan menyurati Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil agar dapat membangun jembatan yang menghubungkan sekolah dengan permukiman warga, hingga saat ini jembatan yang dinanti-nantikan oleh warga tak kunjung dibangun.
Marijan, salah seorang warga mengatakan, kondisi yang mengancam keselamatan para siswa saat akan menuju ke sekolah tersebut sudah berlangsung cukup lama.
"Meski warga telah beberapa kali menyurati Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil mengenai kondisi tersebut, namun hingga saat ini belum ada perhatian khusus dari pemerintah," kata Marijan, Rabu (2/12/2015).
Para siswa tersebut terpaksa menyeberangi sungai dengan cara melewati sebatang pohon yang mulai lapuk, yang mengancam keselamatan, hanya untuk agar bisa sampai tepat waktu di sekolah mereka. Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses terdekat yang bisa dilalui para siswa untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah.
Ironisnya, meski warga Desa Kampong Baru telah beberapa kali meminta dan menyurati Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil agar dapat membangun jembatan yang menghubungkan sekolah dengan permukiman warga, hingga saat ini jembatan yang dinanti-nantikan oleh warga tak kunjung dibangun.
Marijan, salah seorang warga mengatakan, kondisi yang mengancam keselamatan para siswa saat akan menuju ke sekolah tersebut sudah berlangsung cukup lama.
"Meski warga telah beberapa kali menyurati Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil mengenai kondisi tersebut, namun hingga saat ini belum ada perhatian khusus dari pemerintah," kata Marijan, Rabu (2/12/2015).
(zik)