Tak Punya Dana, Penderita Hydrocepalus Batal Berobat
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Niat Purnama Siregar (52), membawa berobat putrinya Nursakinah Pasaribu (12), yang menderita Hydrocepalus harus ditunda.
Pasalnya, pemerintah setempat tidak bersedia memberian bantuan bagi warag asal Desa Sigalangan, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) itu.
Meski harus berjalan kaki selama 2 jam untuk sampai ke kantor Bupati Tapsel di Didano Situmba Kilang Papan, Kecamatan Sipirok, Purnama Siregar nekat membawa anaknya tersebut dengan kursi roda.
Namun, setelah sampai di kantor bupati, ternyata orang yang ingin dijumpai (Pj bupati) tidak berada di tempat.
Setelah beberapa menit menunggu, Purnama Siregar dan anaknya tersebut berjumpa dengan Kabag Kemasyarakat Salahuddin Harahap.
Selanjutnya, Kemas menjelaskan, Pemkab Tapsel tidak bisa membantu biaya perobatan, karena anggarannya tidak tersedia. "Kalau dibagian ini (Kemas) tidak bisa membantu, karena anggarannya tidak ada," ujarnya.
Kemudian Salahuddin menyuruh Purnama untuk membawa anaknya ke Dinas Kesehatan. Sebab, Dinkes yang menangani tentang kesehatan.
Selain itu, dia juga menyuruh Purnama untuk membawa ke Dinas Sosial Ketenaga Kerjaan Dan Transmigrasi. Dia menilai, dinas itu juga kemungkinan menyediakan anggaran tersebut.
"Kalau anggaran untuk membantu biaya perobatan tidak ada, namun untuk sekedar biaya ongkos mungkin ada," ujarnya.
Mendengar jawaban tersebut, Purnama langsung membawa pulang anaknya.
Menurut Purnama, kedatangannya ke kantor bupati Tapsel itu untuk meminta uluran tangan dari pemerintah, agar penyakit anaknya tersebut dapat diobati.
Namun, dia tidak bisa bertemu dengan orang nomor 1 di daerah tersebut, karena sedang tugas di luar. "Saya hanya dibawa ke bagian Kemas, karena Pj bupati tidak berada di tempat," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, penyakit yang diderita anaknya tersebut sudah terlihat sejak usianya masih 4 bulan.
Awalnya, anaknya mengalami penyumbatan dihidung. Selang beberapa bulan, kepala anaknya semakin membesar.
"Gejala awalnya, sakit di bagian hidung, setelah itu kepalanya langsung membesar," tuturnya. sebagai orang tua, dia sudah melakukan berbagai cara untuk penyembuhan penyakit anaknya itu.
Pasalnya, pemerintah setempat tidak bersedia memberian bantuan bagi warag asal Desa Sigalangan, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) itu.
Meski harus berjalan kaki selama 2 jam untuk sampai ke kantor Bupati Tapsel di Didano Situmba Kilang Papan, Kecamatan Sipirok, Purnama Siregar nekat membawa anaknya tersebut dengan kursi roda.
Namun, setelah sampai di kantor bupati, ternyata orang yang ingin dijumpai (Pj bupati) tidak berada di tempat.
Setelah beberapa menit menunggu, Purnama Siregar dan anaknya tersebut berjumpa dengan Kabag Kemasyarakat Salahuddin Harahap.
Selanjutnya, Kemas menjelaskan, Pemkab Tapsel tidak bisa membantu biaya perobatan, karena anggarannya tidak tersedia. "Kalau dibagian ini (Kemas) tidak bisa membantu, karena anggarannya tidak ada," ujarnya.
Kemudian Salahuddin menyuruh Purnama untuk membawa anaknya ke Dinas Kesehatan. Sebab, Dinkes yang menangani tentang kesehatan.
Selain itu, dia juga menyuruh Purnama untuk membawa ke Dinas Sosial Ketenaga Kerjaan Dan Transmigrasi. Dia menilai, dinas itu juga kemungkinan menyediakan anggaran tersebut.
"Kalau anggaran untuk membantu biaya perobatan tidak ada, namun untuk sekedar biaya ongkos mungkin ada," ujarnya.
Mendengar jawaban tersebut, Purnama langsung membawa pulang anaknya.
Menurut Purnama, kedatangannya ke kantor bupati Tapsel itu untuk meminta uluran tangan dari pemerintah, agar penyakit anaknya tersebut dapat diobati.
Namun, dia tidak bisa bertemu dengan orang nomor 1 di daerah tersebut, karena sedang tugas di luar. "Saya hanya dibawa ke bagian Kemas, karena Pj bupati tidak berada di tempat," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, penyakit yang diderita anaknya tersebut sudah terlihat sejak usianya masih 4 bulan.
Awalnya, anaknya mengalami penyumbatan dihidung. Selang beberapa bulan, kepala anaknya semakin membesar.
"Gejala awalnya, sakit di bagian hidung, setelah itu kepalanya langsung membesar," tuturnya. sebagai orang tua, dia sudah melakukan berbagai cara untuk penyembuhan penyakit anaknya itu.
(nag)