DIY Butuh Pemimpin Inovatif dan Berani
A
A
A
YOGYAKARTA - Pilkada serentak 9 Desember 2015 semakin dekat, yang berarti Kabupaten Bantul, Sleman dan Gunungkidul di DIY segera memiliki pemimpin baru.
Pemimpin yang terpilih dan memerintah di tiga kabupaten itu untuk 5 tahun ke depan diharapkan merupakan pemimpin inovatif.
"Masyarakat DIY juga butuh pemimpin di daerah yang berani. Berani di sini ialah pemimpin yang bisa membuat terobosan dan gebrakan tentu dengan tujuan agar kabupaten yang dipimpinnya semakin baik lagi," ujar Pengamat Politik UGM Arie Sudjito.
Arie yang juga Dosen Sosiologi Fisipol UGM ini menuturkan, selama ini belum ada lompatan yang memadai dari pemimpin-pemimpin ketiga daerah tersebut.
Ia sendiri berharap, pemimpin masa depan ketiga kabupaten setelah pilkada serentak nanti bisa melakukan hal-hal inovatif sebagaimana kepala daerah lain yang telah menunjukkan kemampuannya.
Terpisah, Dosen Fisipol UGM lainnya Mada Sukmajati mengungkapkan, calon pemimpin Bantul, Sleman dan Gunungkidul haruslah meiliki road map yang bisa menjabarkan visi misi besar mereka.
Isi road map kepemimpinan selama 5 tahun tersebut harus berisi langkah atau kebijakan konkret yang akan dilakukan.
"Dengan road map yang jelas, calon pemimpin ketiga daerah ini telah melakukan hal yang penting yakni transparansi. Selain itu, aspek akuntabilitas juga bisa dipenuhi. Road map masa pemerintahan mereka pun harus rinci. Apa yang akan dikerjakan pada 100 hari pertama, satu tahun pertama, tahun kedua, ketiga dan seterusnya," imbuhnya.
Pemimpin masa depan, menurut Mada juga harus handal dalam hal administrasi dan managerial. Namun satu hal yang juga harus dipenuhi oleh semua pemimpin ialah pandai berpolitik.
"Berpolitik di sini ialah pemimpin harus pandai mengelola partisipasi masyarakat. Karena dengan pastisipasi masyarakat, pemimpin juga bisa mengoptimalkan segala rencana yang telah disusun," pungkasnya.
Pemimpin yang terpilih dan memerintah di tiga kabupaten itu untuk 5 tahun ke depan diharapkan merupakan pemimpin inovatif.
"Masyarakat DIY juga butuh pemimpin di daerah yang berani. Berani di sini ialah pemimpin yang bisa membuat terobosan dan gebrakan tentu dengan tujuan agar kabupaten yang dipimpinnya semakin baik lagi," ujar Pengamat Politik UGM Arie Sudjito.
Arie yang juga Dosen Sosiologi Fisipol UGM ini menuturkan, selama ini belum ada lompatan yang memadai dari pemimpin-pemimpin ketiga daerah tersebut.
Ia sendiri berharap, pemimpin masa depan ketiga kabupaten setelah pilkada serentak nanti bisa melakukan hal-hal inovatif sebagaimana kepala daerah lain yang telah menunjukkan kemampuannya.
Terpisah, Dosen Fisipol UGM lainnya Mada Sukmajati mengungkapkan, calon pemimpin Bantul, Sleman dan Gunungkidul haruslah meiliki road map yang bisa menjabarkan visi misi besar mereka.
Isi road map kepemimpinan selama 5 tahun tersebut harus berisi langkah atau kebijakan konkret yang akan dilakukan.
"Dengan road map yang jelas, calon pemimpin ketiga daerah ini telah melakukan hal yang penting yakni transparansi. Selain itu, aspek akuntabilitas juga bisa dipenuhi. Road map masa pemerintahan mereka pun harus rinci. Apa yang akan dikerjakan pada 100 hari pertama, satu tahun pertama, tahun kedua, ketiga dan seterusnya," imbuhnya.
Pemimpin masa depan, menurut Mada juga harus handal dalam hal administrasi dan managerial. Namun satu hal yang juga harus dipenuhi oleh semua pemimpin ialah pandai berpolitik.
"Berpolitik di sini ialah pemimpin harus pandai mengelola partisipasi masyarakat. Karena dengan pastisipasi masyarakat, pemimpin juga bisa mengoptimalkan segala rencana yang telah disusun," pungkasnya.
(nag)