Pembangunan Monumen Merapi Rampung Bulan Depan
A
A
A
SLEMAN - Monumen erupsi Gunung Merapi 2010 bakal selesai dibangun pada Desember 2015. Bangunan yang berada di Dusun Bakalan, Desa Argomulyo atau tepatnya tak jauh dari Kantor Kecamatan Cangkringan, Sleman tersebut nantinya bisa dinikmati oleh wisatawan maupun masyarakat lokal.
Camat Cangkringan Edy Sriharmanta mengatakan pembangunan ditargetkan selesai hanya dalam waktu sekitar satu bulan.
"Pertengahan Desember selesai, nanti sudah bisa dinikmati," katanya, Kamis (26/11/2015).
Dia mengatakan, lokasi itu pun nantinya bisa digunakan sebagai salah satu objek wisata bagi wisatawan luar daerah untuk mengetahui bagaimana bencana yang dahsyat tersebut terjadi.
Dari sisi pengembangan wisata pun bermanfaat. "Juga sebagai pengingat bagi warga agar selalu waspada terhadap ancaman bencana Merapi," ucapnya.
Sementara, Pelaksana tugas Bupati Sleman Gatot Saptadi mengatakan, bencana erupsi Merapi memang selalu mengancam. Diharapkan, monumen ini bisa menjadi pengingat ancaman bahaya tersebut.
Monumen Merapi 2010 dibangun oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak beberapa minggu lalu. Monumen ini menghabiskan dana sekitar Rp150 juta dari sisa kegiatan Cities on Volcanoes (CoV) 8.
Camat Cangkringan Edy Sriharmanta mengatakan pembangunan ditargetkan selesai hanya dalam waktu sekitar satu bulan.
"Pertengahan Desember selesai, nanti sudah bisa dinikmati," katanya, Kamis (26/11/2015).
Dia mengatakan, lokasi itu pun nantinya bisa digunakan sebagai salah satu objek wisata bagi wisatawan luar daerah untuk mengetahui bagaimana bencana yang dahsyat tersebut terjadi.
Dari sisi pengembangan wisata pun bermanfaat. "Juga sebagai pengingat bagi warga agar selalu waspada terhadap ancaman bencana Merapi," ucapnya.
Sementara, Pelaksana tugas Bupati Sleman Gatot Saptadi mengatakan, bencana erupsi Merapi memang selalu mengancam. Diharapkan, monumen ini bisa menjadi pengingat ancaman bahaya tersebut.
Monumen Merapi 2010 dibangun oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak beberapa minggu lalu. Monumen ini menghabiskan dana sekitar Rp150 juta dari sisa kegiatan Cities on Volcanoes (CoV) 8.
(zik)