Jalan Penghubung Pangandaran-Tasikmalaya Longsor
A
A
A
PANGANDARAN - Jalan penghubung antara Kabupaten Pangandaran dengan Kabupaten Tasikmalaya tepatnya di RT 02/03 Dusun Sindangsari, Desa Jayasari, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, longsor.
Menurut warga setempat, Ajat Sudrajat, kuat dugaan longsor terjadi akibat hujan yang terjadi berturut-turut sehingga postur tanah mengalami pergeseran. Dalam satu pekan longsor terjadi di dua lokasi, yaitu di Blok Cibatu-Ciwilis, Dusun Sindangsari, Desa Jayasari dan Desa Pangkalan, Kecamatan Langkaplancar.
"Untuk lokasi yang terdapat di Desa Jayasari merupakan akses jalur transportasi warga. Bahkan jalan tersebut sering dilalui oleh warga Kabupaten Tasikmalaya yang hendak ke Kabupaten Pangandaran atau sebaliknya," kata Ajat, Senin (23/11/2015).
Di Desa Jayasari, badan jalan yang longsong kurang lebih setengah meter dengan panjang 4 meter pada ketinggian tebing kurang lebih 10 meter. Sedangkan di Desa Pangkalan, badan jalan yang terkena longsor seluas 2 meter dengan panjang 12 meter pada ketinggian tebing 7 meter.
"Saat ini warga yang melintas di lokasi tersebut harus lebih ekstra hati-hati, meski untuk mobil jenis Carry masih bisa melalui jalan ini namun harus antre karena menggunakan sistem buka tutup," tambah Ajat.
Ajat berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan terhadap badan jalan yang longsor. Apalagi, jalur tersebut merupakan akses kegiatan masyarakat dan sarana aktivitas perekonomian warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan bencana longsor tersebut dan akan segera melakukan koordinasi dengan beberapa pihak untuk penanganan.
"Persediaan kawat bronjong sudah habis karena sudah dibagikan dan dipasang ke beberapa lokasi rawan longsor, namun kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk menangani longsor di dua lokasi di Kecamatan Langkaplancar," kata Nana.
Nana mengimbau kepada masyarakat yang berada di lokasi rawan longsor untuk segera berkoordinasi dengan pihak pemerintah agar sebelum terjadi longsor sudah diantisipasi dengan pemasangan kawat bronjong.
Menurut warga setempat, Ajat Sudrajat, kuat dugaan longsor terjadi akibat hujan yang terjadi berturut-turut sehingga postur tanah mengalami pergeseran. Dalam satu pekan longsor terjadi di dua lokasi, yaitu di Blok Cibatu-Ciwilis, Dusun Sindangsari, Desa Jayasari dan Desa Pangkalan, Kecamatan Langkaplancar.
"Untuk lokasi yang terdapat di Desa Jayasari merupakan akses jalur transportasi warga. Bahkan jalan tersebut sering dilalui oleh warga Kabupaten Tasikmalaya yang hendak ke Kabupaten Pangandaran atau sebaliknya," kata Ajat, Senin (23/11/2015).
Di Desa Jayasari, badan jalan yang longsong kurang lebih setengah meter dengan panjang 4 meter pada ketinggian tebing kurang lebih 10 meter. Sedangkan di Desa Pangkalan, badan jalan yang terkena longsor seluas 2 meter dengan panjang 12 meter pada ketinggian tebing 7 meter.
"Saat ini warga yang melintas di lokasi tersebut harus lebih ekstra hati-hati, meski untuk mobil jenis Carry masih bisa melalui jalan ini namun harus antre karena menggunakan sistem buka tutup," tambah Ajat.
Ajat berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan terhadap badan jalan yang longsor. Apalagi, jalur tersebut merupakan akses kegiatan masyarakat dan sarana aktivitas perekonomian warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan bencana longsor tersebut dan akan segera melakukan koordinasi dengan beberapa pihak untuk penanganan.
"Persediaan kawat bronjong sudah habis karena sudah dibagikan dan dipasang ke beberapa lokasi rawan longsor, namun kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk menangani longsor di dua lokasi di Kecamatan Langkaplancar," kata Nana.
Nana mengimbau kepada masyarakat yang berada di lokasi rawan longsor untuk segera berkoordinasi dengan pihak pemerintah agar sebelum terjadi longsor sudah diantisipasi dengan pemasangan kawat bronjong.
(zik)