Penjual Ikan dan Tukang Sablon Nekat Lawan Petahana di Pasuruan
A
A
A
PASURUAN - Meski tak memiliki rumah, pasangan calon wali kota (cawali) dan calon wakil wali kota ( cawawali) Pasuruan, Jawa Timur nekat maju pada pilkada serentak 9 Desember mendatang.
Bahkan pasangan Yus Samsul Hadi Subakir (cawali) dan Agus Wibowo (cawawali) yang maju dari jalur independent atau non partai tersebut optimis meraih suara 60 persen dan mengalahkan patahana.
Cara sosialisasi yang dilakukan oleh pasangan ini pun sangat sederhana dan merakyat. Mereka mendatangi warung-warung kopi sembari mensosialisasikan programnya jika mereka dipercaya memimpin pasurua periode 2015-2020.
Kedua kandidat ini memang tak memiliki modal untuk kampanye secara mewah, karena keduanya tak memiliki pekerjaan tetap atau serabutan.
Yus bekerja sebagai penjual ikan di pelabuhan Kota Pasuruan, sementara Agus pekerjaannya sebagai pembuat sablon. Penghasilan mereka satu bulan hanya berkisar Rp3 jutaan.
Dari hasil laporan verivikasi KPK, yus memiliki harta kekayaan sekitar Rp 46 juta. Sementara rumahnya masih mengontrak.
Sedangkan Agus yang merupakan aktivis anti korupsi hanya memiliki modal uang sebesar Rp10 juta dengan rumah juga masih ngontrak.
"Meski tanpa modal kami optimis bisa meraup suara terbanyak karena mendapat dukungan dari kalangan anak muda dan tokoh masyarakat setempat. Niat kami tulus ingin membangun Kota Pasuruan," ujar Yus.
Bahkan pasangan Yus Samsul Hadi Subakir (cawali) dan Agus Wibowo (cawawali) yang maju dari jalur independent atau non partai tersebut optimis meraih suara 60 persen dan mengalahkan patahana.
Cara sosialisasi yang dilakukan oleh pasangan ini pun sangat sederhana dan merakyat. Mereka mendatangi warung-warung kopi sembari mensosialisasikan programnya jika mereka dipercaya memimpin pasurua periode 2015-2020.
Kedua kandidat ini memang tak memiliki modal untuk kampanye secara mewah, karena keduanya tak memiliki pekerjaan tetap atau serabutan.
Yus bekerja sebagai penjual ikan di pelabuhan Kota Pasuruan, sementara Agus pekerjaannya sebagai pembuat sablon. Penghasilan mereka satu bulan hanya berkisar Rp3 jutaan.
Dari hasil laporan verivikasi KPK, yus memiliki harta kekayaan sekitar Rp 46 juta. Sementara rumahnya masih mengontrak.
Sedangkan Agus yang merupakan aktivis anti korupsi hanya memiliki modal uang sebesar Rp10 juta dengan rumah juga masih ngontrak.
"Meski tanpa modal kami optimis bisa meraup suara terbanyak karena mendapat dukungan dari kalangan anak muda dan tokoh masyarakat setempat. Niat kami tulus ingin membangun Kota Pasuruan," ujar Yus.
(nag)