Gunung Lawu Tertutup untuk Pendakian

Kamis, 12 November 2015 - 20:08 WIB
Gunung Lawu Tertutup untuk Pendakian
Gunung Lawu Tertutup untuk Pendakian
A A A
MAGETAN - Gunung Lawu ditutup untuk pendakian hingga waktu yang belum ditentukan karena dikhawatirkan rawan terjadi tanah longsor.

Sebelumnya pendakian Gunung Lawu juga sempat ditutup karena kebakaran hutan di lereng gunung tersebut.

“Jika pintu jalur pendakian Gunung Lawu dibuka, masih ada bahaya mengintai. Hampir seluruh jalur jalan menuju puncak Lawu rawan longsor,” kata Administratur Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Lawu Ds Nanang Sugiharto, Kamis (12/11/2015.

Menurutnya, penutupan ini dilakukan karena dari data terakhir, terdapat lahan seluas 345 hektare yang terbakar. Yaitu kawasan rimba yang selama ini akarnya menjadi pengikat batu dan tanah di gunung itu.

Kebakaran saat musim kering lalu mengakibatkan pohon tegakan habis hingga ke akar-akarnya. Sehingga, diperlukan waktu untuk mengembalikan pohon bersemi lagi, akar-akar selama ini jadi pengikat tanah dan batu biar kuat.

"Maka itu, diputuskan untuk menutup pintu masuk jalur pendakian ke puncak Gunung Lawu di Cemorosewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, hingga waktu yang tidak ditentukan,” ungkap Nanang.

Penutupan pintu masuk jalur pendakian Cemorosewu itu sudah dikoordinasikan dengan instansi terkait termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Polres Magetan dan Badan SAR Nasional (Basarnas).

Begitu juga pada malam pergantian tahun baru nanti, untuk dibuka lagi seperti masih belum bisa. “Kami harus melakukan evaluasi serius, agar pendaki tertimpa longsor tidak terjadi. Apalagi, diperkirakan mulai Desember nanti intensitas hujan makin deras, meski beberapa hari terakhir ini Gunung Lawu diguyur hujan,” ujarnya lagi.

Dia juga mengatakan penutupan jalur pendakian juga dikomunkasikan dengan Cemoro Kandang, Kabupaten Karanganyar, Jateng, berada di bawah KPH Surakarta.

“Koordinasi sudah dilakukan antar KPH maupun kepada pimpinan, agar kejadian serupa dalam pendakian sebanyak delapan pendaki tewas, akibat kebakaran hutan,” timpalnya.

Sejumlah pendaki merasa penutupan ini mengecewakan. Namun demi keselamatan mereka menyatakan pendakian di lokasi yang rawan longsor memang sangat berisiko.

“Kalau kami sih memilih mengikuti ketentuan. Kalau memang tutup ya tidak naik lah. Kita tunggu sampai kondisi memungkinkan lah. Atau mendaki ke gunung lain saja,” ujar Ramzi, salah satu pendaki asal Kecamatan Parang, Magetan.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3502 seconds (0.1#10.140)