Puting Beliung Terjang Bukittinggi, Atap Musala Beterbangan
A
A
A
BUKITTINGGI - Akibat angin puting beliung yang terjadi pada 14.00 WIB kemarin membuat Musala Ateh Lurah di Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mengalami kerusakan parah. Hampir seluruh atapnya terangkat.
"Kerusakan terparah itu adalah musala, hampir seluruh atapnya diterbangkan, sementara rumah warga yang ada di dekat musala itu hanya satu dua helai atap yang diterbangan. Dari pendataan yang dilakukan oleh anggota kita, kerusakan akibat puting beliung yang dialami itu senilai Rp30 juta," ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bukittinggi Syuerman, Kamis (5/11/2015)
Saat ini, warga dan angota BPBD Kota Bukittinggi sedang membantu membersihkan sisa puing-puing atap musala yang diterbangkan oleh puting beliung.
Angin puting beliung itu datang disertai hujan lebat. Akibatnya sebanyak 16 rumah tergenang sedalam setengah meter. "Meski 16 rumah, hanya 12 rumah yang dihuni, selebihnya kosong. Kita juga sudah memberikan bantuan dari BPBD Kota Bukittinggi berupa makanan dan minuman untuk korban banjir," ujarnya.
Lanjut Syuerman, dia juga sudah menurunkan tim untuk menyedot air yang masuk ke rumah warga.
"Banjir itu hanya sebentar karena saluran pembuang air yang kecil, warga lebih memilih bertahan di rumahnya. Air baru surut sekitar setengah jam sampai satu jam. Untuk bantuan selanjutnya kita sudah sampaikan ke BPBD Provinsi. Saat ini kondisi lokasi dan warganya sudah kondusif."
"Kerusakan terparah itu adalah musala, hampir seluruh atapnya diterbangkan, sementara rumah warga yang ada di dekat musala itu hanya satu dua helai atap yang diterbangan. Dari pendataan yang dilakukan oleh anggota kita, kerusakan akibat puting beliung yang dialami itu senilai Rp30 juta," ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bukittinggi Syuerman, Kamis (5/11/2015)
Saat ini, warga dan angota BPBD Kota Bukittinggi sedang membantu membersihkan sisa puing-puing atap musala yang diterbangkan oleh puting beliung.
Angin puting beliung itu datang disertai hujan lebat. Akibatnya sebanyak 16 rumah tergenang sedalam setengah meter. "Meski 16 rumah, hanya 12 rumah yang dihuni, selebihnya kosong. Kita juga sudah memberikan bantuan dari BPBD Kota Bukittinggi berupa makanan dan minuman untuk korban banjir," ujarnya.
Lanjut Syuerman, dia juga sudah menurunkan tim untuk menyedot air yang masuk ke rumah warga.
"Banjir itu hanya sebentar karena saluran pembuang air yang kecil, warga lebih memilih bertahan di rumahnya. Air baru surut sekitar setengah jam sampai satu jam. Untuk bantuan selanjutnya kita sudah sampaikan ke BPBD Provinsi. Saat ini kondisi lokasi dan warganya sudah kondusif."
(zik)