Petani di Cirebon Ancam Mogok Makan sampai Mati
A
A
A
CIREBON - Sudah dua hari sejumlah petani di Kabupaten Cirebon melakukan aksi mogok makan. Mereka menuntut perhatian pemerintah terhadap nasib petani.
Pantauan di lokasi, salah seorang petani di Desa Geyongan, Kecamatan Arjawinangun, Tasripun mogok makan di tengah sawah yang mengering di Desa Junjang, Kecamatan Arjawinangun. Dia bahkan merebahkan diri di atas kardus bekas, tanpa tenda yang menaungi.
Puluhan petani lain dari sejumlah daerah pun berdatangan memberi dukungan bagi Tasripun. Mereka tak segan berjaga demi mengantisipasi hal buruk menimpa Tasripun.
"Kami cuma mau Bupati Cirebon perhatian atas bencana kekeringan yang dialami petani," ungkap Tasripun.
Petani lainnya, Uuk Huzaini, asal Desa Jagapura, Kecamatan Gegesik, mengklaim, kekeringan tahun ini merupakan yang terparah. Sayang, Pemkab Cirebon justru terkesan tak peduli.
Kemarau yang panjang telah membuat ribuan hektar tanaman padi di Kabupaten Cirebon kekeringan. Akibatnya, tanaman padi gagal tanam, gagal pemeliharaan, hingga gagal panen (puso).
Petani pun akhirnya terpaksa menanggung kerugian besar. Mereka sudah mengeluarkan modal tanam yang juga besar, terutama yang tanaman padinya sudah berusia tua.
Dia meyakinkan, mogok makan akan terus dilakukan sampai Pemkab Cirebon memberi bantuan.
"Aksi mogok ini akan terus dilakukan sampai mati, sampai tuntutan kami dikabulkan. Minimalnya Bupati Cirebon Sunjaya datang," katanya.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan kemarin pun Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan (Distanbunnakhut) Kabupaten Cirebon belum dapat dikonfirmasi.
Pantauan di lokasi, salah seorang petani di Desa Geyongan, Kecamatan Arjawinangun, Tasripun mogok makan di tengah sawah yang mengering di Desa Junjang, Kecamatan Arjawinangun. Dia bahkan merebahkan diri di atas kardus bekas, tanpa tenda yang menaungi.
Puluhan petani lain dari sejumlah daerah pun berdatangan memberi dukungan bagi Tasripun. Mereka tak segan berjaga demi mengantisipasi hal buruk menimpa Tasripun.
"Kami cuma mau Bupati Cirebon perhatian atas bencana kekeringan yang dialami petani," ungkap Tasripun.
Petani lainnya, Uuk Huzaini, asal Desa Jagapura, Kecamatan Gegesik, mengklaim, kekeringan tahun ini merupakan yang terparah. Sayang, Pemkab Cirebon justru terkesan tak peduli.
Kemarau yang panjang telah membuat ribuan hektar tanaman padi di Kabupaten Cirebon kekeringan. Akibatnya, tanaman padi gagal tanam, gagal pemeliharaan, hingga gagal panen (puso).
Petani pun akhirnya terpaksa menanggung kerugian besar. Mereka sudah mengeluarkan modal tanam yang juga besar, terutama yang tanaman padinya sudah berusia tua.
Dia meyakinkan, mogok makan akan terus dilakukan sampai Pemkab Cirebon memberi bantuan.
"Aksi mogok ini akan terus dilakukan sampai mati, sampai tuntutan kami dikabulkan. Minimalnya Bupati Cirebon Sunjaya datang," katanya.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan kemarin pun Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan (Distanbunnakhut) Kabupaten Cirebon belum dapat dikonfirmasi.
(nag)