Bobol Bagasi Penumpang karena Gaji Kecil
A
A
A
DELISERDANG - Pengakuan mengejutkan diungkapkan RA (20), salah seorang pelaku pembobol bagasi penumpang salah satu maskapai swasta, saat ditemui di ruangan Satuan Reskrim Polres Deliserdang, Selasa (27/10/2015).
RA yang merupakan tamatan sekolah penerbangan Sumatera Flight mengaku nekat mencuri karena gaji yang diterimanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Kata RA, dia kerja di maskapai tersebut mulai 28 November 2013. "Gaji aku cuma Rp2.050.000. Itu masih kurang karena aku juga ngirim sama orangtuaku di kampung (Tanjung Balai). Maunya gaji aku Rp3 juta baru cukup, bapakku hanya sopir truk ayam," ujar pria lajang ini.
RA mengungkapkan sudah melakukan aksi pencurian bagasi penumpang sejak bulan April 2015 sampai bulan Oktober 2015. Selama hampir enam bulan itu, dia sudah melakukan aksi pencurian sedikitnya enam kali. Barang yang dicuri antara lain parfum, power bank, dan jam tangan.
"Aku buka tasnya pakai pulpen, diputar-putar gitu. Seingatku sudah ada enam kali mulai bulan April lalu. Barangnya tidak ada aku jual tapi aku pakai sendiri," kata anak kedua dari empat bersaudara ini.
Tidak hanya itu, menurut RA, masih ada kelompok lainnya yang juga melakukan pencurian bagasi penumpang di Bandara Kualanamu. "Kemungkinan masih ada kelompok lainnya yang juga mencuri bagasi penumpang di Bandara Kualanamu," ujarnya.
RA yang merupakan tamatan sekolah penerbangan Sumatera Flight mengaku nekat mencuri karena gaji yang diterimanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Kata RA, dia kerja di maskapai tersebut mulai 28 November 2013. "Gaji aku cuma Rp2.050.000. Itu masih kurang karena aku juga ngirim sama orangtuaku di kampung (Tanjung Balai). Maunya gaji aku Rp3 juta baru cukup, bapakku hanya sopir truk ayam," ujar pria lajang ini.
RA mengungkapkan sudah melakukan aksi pencurian bagasi penumpang sejak bulan April 2015 sampai bulan Oktober 2015. Selama hampir enam bulan itu, dia sudah melakukan aksi pencurian sedikitnya enam kali. Barang yang dicuri antara lain parfum, power bank, dan jam tangan.
"Aku buka tasnya pakai pulpen, diputar-putar gitu. Seingatku sudah ada enam kali mulai bulan April lalu. Barangnya tidak ada aku jual tapi aku pakai sendiri," kata anak kedua dari empat bersaudara ini.
Tidak hanya itu, menurut RA, masih ada kelompok lainnya yang juga melakukan pencurian bagasi penumpang di Bandara Kualanamu. "Kemungkinan masih ada kelompok lainnya yang juga mencuri bagasi penumpang di Bandara Kualanamu," ujarnya.
(zik)