Uang Kampanye Wakil Bupati Majene Dipakai Judi Bola
A
A
A
MAJENE - Tim gabungan Satreskrim Polres Majene, Subdit IV/Ditreskrimum, dan tim Biddokkes Polda Sulselbar, berhasil mengungkap dugaan kasus penculikan dan perampokan terhadap Imran, staf Wakil Bupati Majene Fahmi Massiara.
Berdasarkan interogasi mendalam ditambah hasil pelacakan Tim IT Polda terhadap ponsel android Imran yang katanya ikut dirampok, polisi akhirnya menyimpulkan bahwa kejadian tersebut hanya rekayasa.
Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto dalam keterangan persnya mengatakan, Imran yang awalnya mengaku dirampok rupanya menggunakan uang sebesar Rp130 juta tersebut untuk taruhan judi bola.
"Laporan ini palsu. Uang milik wabup tersebut habis dipakai pelapor untuk taruhan judi bola online SBOBET," ujarnya, kepada wartawan, Minggu (25/10/2015).
Imran sebelumnya mengaku dirampok pada Kamis 22 Oktober 2015, sekitar pukul 16 00 Wita. Saat itu, Imran sedang menunggu Wakil Bupati Majene di depan rumah pribadinya.
Tiba-tiba datang sebuah mobil berhenti dihadapannya lalu seseorang turun dari mobil tersebut menanyakan sebuah alamat. Saat tepat di samping mobil, dia langsung ditarik masuk ke dalam mobil, di mana di dalam mobil tersebut ada empat orang tak di kenal.
Di dalam mobil, Imran mengaku wajahnya ditutup dengan tangan pelaku dan dihipnotis. Pelaku membawanya hingga keluar dari Kabupaten Majene menuju Kabupaten Pinrang, Sulsel. Sejumlah barang miliknya digondol oleh perampok.
Selain itu, uang Rp130 juta juga diakuinya raib. Padahal uang tersebut rencananya akan dipakai oleh Fahmi untuk berkampanye sebagai calon bupati Majene periode mendatang.
Berdasarkan interogasi mendalam ditambah hasil pelacakan Tim IT Polda terhadap ponsel android Imran yang katanya ikut dirampok, polisi akhirnya menyimpulkan bahwa kejadian tersebut hanya rekayasa.
Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto dalam keterangan persnya mengatakan, Imran yang awalnya mengaku dirampok rupanya menggunakan uang sebesar Rp130 juta tersebut untuk taruhan judi bola.
"Laporan ini palsu. Uang milik wabup tersebut habis dipakai pelapor untuk taruhan judi bola online SBOBET," ujarnya, kepada wartawan, Minggu (25/10/2015).
Imran sebelumnya mengaku dirampok pada Kamis 22 Oktober 2015, sekitar pukul 16 00 Wita. Saat itu, Imran sedang menunggu Wakil Bupati Majene di depan rumah pribadinya.
Tiba-tiba datang sebuah mobil berhenti dihadapannya lalu seseorang turun dari mobil tersebut menanyakan sebuah alamat. Saat tepat di samping mobil, dia langsung ditarik masuk ke dalam mobil, di mana di dalam mobil tersebut ada empat orang tak di kenal.
Di dalam mobil, Imran mengaku wajahnya ditutup dengan tangan pelaku dan dihipnotis. Pelaku membawanya hingga keluar dari Kabupaten Majene menuju Kabupaten Pinrang, Sulsel. Sejumlah barang miliknya digondol oleh perampok.
Selain itu, uang Rp130 juta juga diakuinya raib. Padahal uang tersebut rencananya akan dipakai oleh Fahmi untuk berkampanye sebagai calon bupati Majene periode mendatang.
(san)