Udara Berbahaya, Sekolah di Riau Kembali Libur
A
A
A
PEKANBARU - Aktivitas belajar mengajar di Riau kembali Diliburkan karena kabut asap. Padahal baru sepekan, aktivitas sekolah di negeri lancang kuning itu mulai membaik.
Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Riau Zulfadil mengungkapkan, semua kegiatan belajar terpaksa dihentikan sementara waktu menunggu asap hilang. Libur sekolah diberlakukan dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai tingkat SMU.
"Hari ini sampai Rabu siswa kita liburkan. Rencananya pada tanggal 22 Oktober siswa kita harapkan bisa sekolah lagi. Namun itu masih menunggu kondisi udara juga," ucapnya Selasa (20/10/2015).
Sementara itu Desi Ariani salah satu siswa kelas 3 SMP 16 Pekanbaru mengaku kecewa dengan kondisi asap yang kembali menganggu aktivitas belajar.
"Saya tadi sudah berangkat ke sekolah, tapi ternyata libur lagi. Kita sudah sangat resah, apalagi sebentar lagikan ujian semester," keluhnya.
Kabut asap ini juga membuat kondisi udara di Riau pada titik terburuk. Karena berdasarkan papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menunjukan udara Riau di level berbahaya.
Sementara penderita penyakit asap seperti ISPA di Riau sudah menembus 71 ribu penderita.
Selain di Pekanbaru, aktivitas belajar mengajar juga terganggu di daerah lainnya seperti Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan.
"Kita sudah tidak tau mau berbuat apalagi, sudah hampir dua bulan kabut asap tidak kunjung selesai. Pemerintah saat ini lamban sekali menangani kebakaran hutan dan lahan. Padahal sudah banyak warga yang meninggal karena asap," keluh Amri Setiawan warga Pekanbaru.
Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Riau Zulfadil mengungkapkan, semua kegiatan belajar terpaksa dihentikan sementara waktu menunggu asap hilang. Libur sekolah diberlakukan dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai tingkat SMU.
"Hari ini sampai Rabu siswa kita liburkan. Rencananya pada tanggal 22 Oktober siswa kita harapkan bisa sekolah lagi. Namun itu masih menunggu kondisi udara juga," ucapnya Selasa (20/10/2015).
Sementara itu Desi Ariani salah satu siswa kelas 3 SMP 16 Pekanbaru mengaku kecewa dengan kondisi asap yang kembali menganggu aktivitas belajar.
"Saya tadi sudah berangkat ke sekolah, tapi ternyata libur lagi. Kita sudah sangat resah, apalagi sebentar lagikan ujian semester," keluhnya.
Kabut asap ini juga membuat kondisi udara di Riau pada titik terburuk. Karena berdasarkan papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menunjukan udara Riau di level berbahaya.
Sementara penderita penyakit asap seperti ISPA di Riau sudah menembus 71 ribu penderita.
Selain di Pekanbaru, aktivitas belajar mengajar juga terganggu di daerah lainnya seperti Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan.
"Kita sudah tidak tau mau berbuat apalagi, sudah hampir dua bulan kabut asap tidak kunjung selesai. Pemerintah saat ini lamban sekali menangani kebakaran hutan dan lahan. Padahal sudah banyak warga yang meninggal karena asap," keluh Amri Setiawan warga Pekanbaru.
(nag)