Diguncang Gempa, Warga Bantul Berhamburan
A
A
A
BANTUL - Gempa 3,8 Scala Richter (SR) menguncang Bantul sekitar pukul 06.53 WIB. Akibatnya, sejumlah warga panik dan berhamburan ke luar rumah.
Guncangan gempa yang berpusat di 8.02 LS, 110.51 BT. sekitar 14 kilometer barat daya Gunungkidul dengan kedalaman 10 km memang dirasakan di sejumlah wilayah baik Bantul maupun Gunungkidul.
Ruswanto, warga Dusun Sorogenen, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon mengaku cukup terkejut dengan gempa tersebut.
Saat gempa terjadi ia baru mengeluarkan sepeda motor hendak mengantar anaknya sekolah. Namun belum sempat sampai di luar rumah tiba-tiba gempa mengguncang cukup keras.
Ia langsung berlari ke luar rumah dan meninggalkan motornya sampai ambruk. "Saya takut rumah ambruk lagi seperti 2006 lalu,"cerita laki-laki yang tiap malam berjualan nasi goreng ini, Selasa (20/10/2015).
Hal senada juga dirasakan Trisna (28), warga Dusun Plumbungan, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Gunungkidul.
Saat itu ia baru masuk ke kamar mandi hendak sikat gigi, namun tiba-tiba ada goyangan gempa. Ia langsung berlari ke luar rumah takut terjadi sesuatu di dalam rumah. "Guncangannya gede," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto mengungkapkan, meski dari skala gempa tersebut tergolong kecil tetapi karena lokasi pusat gempa berada di darat dan cukup dangkal maka goncangan gempa dirasakan warga di beberapa wilayah.
Di Bantul sebagian warga merasakan goncangan gempa, terutama Bantul bagian timur. "Kalau di wilayah lain sebagian Gunungkidul dan Kota Yogyakarta. Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan," pungkasnya.
Guncangan gempa yang berpusat di 8.02 LS, 110.51 BT. sekitar 14 kilometer barat daya Gunungkidul dengan kedalaman 10 km memang dirasakan di sejumlah wilayah baik Bantul maupun Gunungkidul.
Ruswanto, warga Dusun Sorogenen, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon mengaku cukup terkejut dengan gempa tersebut.
Saat gempa terjadi ia baru mengeluarkan sepeda motor hendak mengantar anaknya sekolah. Namun belum sempat sampai di luar rumah tiba-tiba gempa mengguncang cukup keras.
Ia langsung berlari ke luar rumah dan meninggalkan motornya sampai ambruk. "Saya takut rumah ambruk lagi seperti 2006 lalu,"cerita laki-laki yang tiap malam berjualan nasi goreng ini, Selasa (20/10/2015).
Hal senada juga dirasakan Trisna (28), warga Dusun Plumbungan, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Gunungkidul.
Saat itu ia baru masuk ke kamar mandi hendak sikat gigi, namun tiba-tiba ada goyangan gempa. Ia langsung berlari ke luar rumah takut terjadi sesuatu di dalam rumah. "Guncangannya gede," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto mengungkapkan, meski dari skala gempa tersebut tergolong kecil tetapi karena lokasi pusat gempa berada di darat dan cukup dangkal maka goncangan gempa dirasakan warga di beberapa wilayah.
Di Bantul sebagian warga merasakan goncangan gempa, terutama Bantul bagian timur. "Kalau di wilayah lain sebagian Gunungkidul dan Kota Yogyakarta. Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan," pungkasnya.
(nag)