Tiga Hektare Hutan di Piyungan Bantul Terbakar

Jum'at, 16 Oktober 2015 - 09:48 WIB
Tiga Hektare Hutan di...
Tiga Hektare Hutan di Piyungan Bantul Terbakar
A A A
BANTUL - Hutan seluas tiga hektar milik beberapa warga Dusun Pandeyan, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan juga terbakar, Kamis 15 Oktober 2015 malam.

Terbakarnya hutan ini sempat membuat panik warga setempat, pasalnya hutan tersebut tepat berada di bawah kawasan wisata Watu Amben ini yang dipenuhi dengan warung makan di atasnya.

Dukuh Pandeyan, Sogiran mengatakan, Kamis malam selepas maghrib ia mendapat laporan dari warga bahwa muncul titik api di hutan milik Sukirman (45), penduduk setempat.

Dari pantauan di atas bukit, titik api tersebut terus membesar sehingga ia berinisiatif bersama beberapa warga mengecek ke nyala api tersebut. Karena kondisi medan cukup sulit, proses menuju titik api juga memakan waktu cukup lama.

"Medannya memang cukup terjal. Kalau dari Watu Amben dekat tapi curam, tetapi dari pemukiman naiknya cukup terjal," tuturnya, Jumat (16/10/2015).

Pihaknya juga menghubungi relawan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) setempat.

Sesampai di lokasi, ia bersama warga juga busaha melokalisir sebaran api dengan memotong jalur api. Warga juga berusaha memadamkan api dengan peralatan sederhana seperti memukul-mukul semak yang terbakar dengan ranting.

Sebenarnya warga sedikit mengalami kesulitan sebab angin yang berhembus malam itu cukup kencang.

Kobaran api cepat merembet ke bagian hutan yang lain sehingga warga terpaksa harus berjibaku cukup lama. Dengan bantuan anggota FPRB, nyala api berhasil dipadamkan sekitar 2 jam kemudian.

Anggota FPRB Piyungan Ahmad Yani mengungkapkan, seperti sudah ia duga sebelumnya, kebakaran tersebut berasal dari warga yang membakar sampah.

Dari pemeriksaan di seputaran lahan yang terbakar tersebut, pihaknya menemukan adanya sisa pembakaran bekas penggergajian kayu.

Kemungkinan besar, api yang membakar lahan berasal dari pembakaran sisa penggergajian kayu.

"Sepertinya yang membakar sisa penggergajian kayu itu mengira sudah mati, terus ditinggalkan begitu saja.Ternyata apinya masih ada dan ketika tertiup angin menjadi semakin besar," terangnya.

Yani mengungkapkan, kejadian ini sudah yang ketiga kalinya di wilayah Piyungan. Dan semuanya berasal dari pembakaran sampah yang dilakukan oleh warga dan ditinggalkan begitu saja.

Untuk menghindari kejadian kebakaran akibat pembakaran sampah terus terulang, pihaknya berupaya terus melakukan sosialisasi ke masyarakat.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0868 seconds (0.1#10.140)