Menpar Arief Yahya Promosikan Belitung di Kapsul Waktu

Rabu, 14 Oktober 2015 - 19:16 WIB
Menpar Arief Yahya Promosikan...
Menpar Arief Yahya Promosikan Belitung di Kapsul Waktu
A A A
BELITUNG - Menpar Arief Yahya menyempatkan secara khusus untuk menjemput dan melepas Tim Ekspedisi Kapsul Waktu 2085 di Belitung menuju etape berikutnya, Selasa 13 Oktober 2015.

Ekspedisi yang membawa spirit "Gerakan Ayo Kerja 70 Tahun Indonesia Merdeka" itu mengawali perjalanan darat dari titik nol Pulau Weh, Aceh dan dilepas Presiden Jokowi 10 Maret 2015 lalu untuk mengumpulkan mimpi-mimpi besar rakyat Indonesia.

Menurut Menpar Arief Yahya Ekspedisi Kapsul Waktu adalah upaya untuk merangkai mozaik harapan, lukisan imajinasi, mimpi besar, desain cita-cita tentang Indonesia dari semua komponen bangsa.

"Imajinasi (mimpi) dimulai dari keinginan, bukan dari kebiasaan," kata Menpar Arief Yahya.

Ketika sudah berhasil mengeluarkan isi kepala dan hati dengan rangkaian imajinasi, itu adalah kiblat untuk bekerja keras mewujudkannya.

"Visi itu terbatas, tapi dilakukan dengan sadar, Mimpi itu tak terbatas tetapi tidak sadar. Imajinasi, tak terbatas dan sadar, Maka berimajinasilah karena hanya imajinasi dan aksi yang bisa merubah dunia," sebut Arief.

Sejauh ini, tinggal dua ibukota provinsi di Sumatera yang belum dilintasi tim Ekspedisi Kapsul Waktu yakni Belitung dan Lampung.

Arief berharap agar masyarakat Belitung bermimpi jauh ke depan, seperti apa wajah pantai, batu-batu granit, bawah laut dan segala keanekaragaman hayati yang ada di Belitung.

Dikatakan Arief, objek wisata bahari yang ada di Belitung semakin dilestarikan pasti akan semakin mensejahterakan.

"Contohnya, terumbu karang jika dicongkel, sampai akar dan batunya, lalu dijual akan laku Rp50 ribu. Tetapi jika dipelihara, dibiarkan hidup, dirawat, lalu memandu wisatawan untuk melihat terumbu karang, lengkap dengan ikan-ikannya, bayarannya bisa Rp 250 ribu, lima kali lipat," paparnya.

"Kemdian juga bisa berkelanjutan, terus menerus, tidak ada habisnya. Itulah yang namanya bisnis berbasis services. Pariwisata ada di sana tempatnya," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1194 seconds (0.1#10.140)