BPCB Yogya Temukan Kolam Luas di Ratu Boko
A
A
A
SLEMAN - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta menemukan sebuah kolam yang cukup luas di Kompleks Candi Ratu Boko. Kolam tersebut baru ditemukan beberapa hari lalu, saat petugas bersama pihak taman wisata sedang melakukan program pengurasan kolam-kolam.
"Baru beberapa hari kemarin ditemukan kolam yang sangat luas. Sekarang masih dalam proses penampakannya," kata Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan, BPCB Yogyakarta, Wahyu Astuti, Rabu (14/10/2015).
Diungkapkan, saat melakukan pengurasan kolam yang berjumlah 28 unit di kawasan tersebut, salah satunya ditemukan satu aliran. Tepatnya di sebelah utara gapura, di dekat candi pembakaran.
Saat ditelusuri alirannya, ternyata mengarah ke kolam yang cukup luas, tepat berada di samping bukit. "Jadi memang memapras tebingnya kolam itu."
Ceruk-ceruk kolam yang berada di kawasan Ratu Boko memang cukup banyak. Kolam tersebut dahulu difungsikan sebagai tempat menyimpan air, ketika musim kemarau. "Karena berada di wilayah perbukitan, nenek moyang kita membuat kolam-kolam itu," katanya.
Situs ini, menurutnya memang cukup unik. Hampir setiap tahunnya, selalu saja ada temuan baru meski di tempat yang sangat dikenal. "Selain menampakkan kolamnya, sisi utara candi yang ada taludnya juga sedang dalam pengerjaan," katanya.
Selain melakukan pemugaran, pihaknya pun berencana membangun sebuah museum di kawasan tersebut. Nantinya akan diisi benda-benda yang ditemukan di Ratu Boko agar bisa dinikmati oleh masyarakat umum.
"Saat ini kan benda-benda tersebut hanya disimpan di dalam kantor saja. Jadi jarang orang yang tahu," katanya.
Sementara, Kepala Unit Situs Ratu Boko dan Ijo, BPCB Yogyakarta, Tri Hartini, mengatakan luas kolam tersebut masih belum dipastikan. "Kita masih menunggu datanya. Kegiatan juga belum selesai," ucapnya.
"Baru beberapa hari kemarin ditemukan kolam yang sangat luas. Sekarang masih dalam proses penampakannya," kata Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan, BPCB Yogyakarta, Wahyu Astuti, Rabu (14/10/2015).
Diungkapkan, saat melakukan pengurasan kolam yang berjumlah 28 unit di kawasan tersebut, salah satunya ditemukan satu aliran. Tepatnya di sebelah utara gapura, di dekat candi pembakaran.
Saat ditelusuri alirannya, ternyata mengarah ke kolam yang cukup luas, tepat berada di samping bukit. "Jadi memang memapras tebingnya kolam itu."
Ceruk-ceruk kolam yang berada di kawasan Ratu Boko memang cukup banyak. Kolam tersebut dahulu difungsikan sebagai tempat menyimpan air, ketika musim kemarau. "Karena berada di wilayah perbukitan, nenek moyang kita membuat kolam-kolam itu," katanya.
Situs ini, menurutnya memang cukup unik. Hampir setiap tahunnya, selalu saja ada temuan baru meski di tempat yang sangat dikenal. "Selain menampakkan kolamnya, sisi utara candi yang ada taludnya juga sedang dalam pengerjaan," katanya.
Selain melakukan pemugaran, pihaknya pun berencana membangun sebuah museum di kawasan tersebut. Nantinya akan diisi benda-benda yang ditemukan di Ratu Boko agar bisa dinikmati oleh masyarakat umum.
"Saat ini kan benda-benda tersebut hanya disimpan di dalam kantor saja. Jadi jarang orang yang tahu," katanya.
Sementara, Kepala Unit Situs Ratu Boko dan Ijo, BPCB Yogyakarta, Tri Hartini, mengatakan luas kolam tersebut masih belum dipastikan. "Kita masih menunggu datanya. Kegiatan juga belum selesai," ucapnya.
(zik)