Massa GP Ansor Datangi Pabrik Sandal Lafal Allah
A
A
A
GRESIK - Puluhan massa dari Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Gresik mendatangi PT Pradipta Perkasa Makmur (PPM), pabrik sandal berlafal Allah di Jalan Wringinanom KM 33,2 Desa Sumberame, Kecamatan Wringinanom.
Massa gabungan PC GP Ansor Gresik, PAC Ansor Menganti dan PAC Ansor Driyorejo datang sekitar pukul 10.10 WIB. Tidak ada orasi maupun orasi layaknya demo.
Massa beratribut Ansor dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) itu menemui tiga satpam. Mereka meminta melakukan audiensi dengan manajemen.
Tidak semua massa Ansor masuk, hanya empat orang dengan dipimpin Sekretaris PC GP Ansor Agus Junaidy Wahid menemui manjaemen. Pihak manajemen PT PPM diwakili Hengky selaku Manager Operasional.
Dalam dialog tersebut, massa Ansor meminta klarifikasi terkait munculnya lafal Allah di alas kaki sandal yang diproduksi PPM. Apalagi, pengakuan Agus Junaidy, munculnya lafal Allah di bagian alas kaki membuat warga resah.
“Kami ini gerakan moral. Karena munculnya sandal muat lafal Allah itu cukup meresahkan. Sedangkan proses hokum biarlah menjadi domain penegak hukum. Dan, kami tidak akan ikut-ikut,” ujarnya kepada Hengky.
Kendati begitu, Agus Junaidy berharap agar manajemen PPM menghentikan produksi sandal yang sudah meresahkan tersebut.
Bahkan, semuanya yang sudah beredar agar ditarik kembali untuk dimusnakan. Bila perlu mesim cetak sandal tersebut dimusnahkan.
“Kami memberikan deadline sampai Hari Kamis. Bila tidak merespon permintaan, kami akan melakukan pressure,” kata dia.
Massa gabungan PC GP Ansor Gresik, PAC Ansor Menganti dan PAC Ansor Driyorejo datang sekitar pukul 10.10 WIB. Tidak ada orasi maupun orasi layaknya demo.
Massa beratribut Ansor dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) itu menemui tiga satpam. Mereka meminta melakukan audiensi dengan manajemen.
Tidak semua massa Ansor masuk, hanya empat orang dengan dipimpin Sekretaris PC GP Ansor Agus Junaidy Wahid menemui manjaemen. Pihak manajemen PT PPM diwakili Hengky selaku Manager Operasional.
Dalam dialog tersebut, massa Ansor meminta klarifikasi terkait munculnya lafal Allah di alas kaki sandal yang diproduksi PPM. Apalagi, pengakuan Agus Junaidy, munculnya lafal Allah di bagian alas kaki membuat warga resah.
“Kami ini gerakan moral. Karena munculnya sandal muat lafal Allah itu cukup meresahkan. Sedangkan proses hokum biarlah menjadi domain penegak hukum. Dan, kami tidak akan ikut-ikut,” ujarnya kepada Hengky.
Kendati begitu, Agus Junaidy berharap agar manajemen PPM menghentikan produksi sandal yang sudah meresahkan tersebut.
Bahkan, semuanya yang sudah beredar agar ditarik kembali untuk dimusnakan. Bila perlu mesim cetak sandal tersebut dimusnahkan.
“Kami memberikan deadline sampai Hari Kamis. Bila tidak merespon permintaan, kami akan melakukan pressure,” kata dia.
(sms)