Misteri Tewasnya Rokhimah Belum Terungkap
A
A
A
SEMARANG - Petugas gabungan Polrestabes Semarang dan Polsek Mijen belum menemukan titik terang misteri tewasnya Rokhimah (44).
Korban adalah ibu empat anak warga Polaman RT2/RW2, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, yang ditemukan tewas Sabtu 3 Oktober 2015.
Kapolsek Mijen Kompol Sapari, mengatakan hingga Rabu (7/10/2015) pihaknya masih melakukan serangkaian pemeriksaan saksi-saksi. "Masih penyelidikan, belum mengarah (yang dicurigai)," sebutnya.
Misteri kematian korban masih samar. Namun, sejumlah hasil penyelidikan mengindikasi korban tewas karena penganiayaan.(Baca: 3 Tulang Rusuk Rokhimah Patah, Leher Ada Bekas Cekikan)
Secara kasat mata, ketika kali pertama ditemukan, korban menderita luka di kepala bagian tengah. Setelah diotopsi, ternyata korban menderita luka lain. Tiga tulang rusuknya patah, termasuk menderita luka bekas cekikan di leher.
Hal itu dibenarkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang, AKBP Sugiarto.
"Hasil autopsi sudah keluar. Penyebab kematiannya karena tulang rusuknya patah, mengenai organ vital di sekitar perut," katanya.
Dikatakan, pihaknya juga masih melakukan serangkaian penyelidikan dan mengumpulkan sejumlah keterangan terkait insiden itu. "Kita masih lidik (penyelidikan)," tambahnya.
Saksi-saksi yang diperiksa berasal dari orang-orang dekat korban. Baik itu kerabat, tetangga hingga keluarganya.
Kohar, suami korban, pada Sabtu 3 Oktober 2015 malam telah melapor ke Polsek Mijen. Laporannya terkait Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan
Diberitakan sebelumnya, Rokhimah ditemukan tewas saat keluarganya menghadiri prosesi akad nikah salah satu keluarganya di gang sebelah rumah korban.
Rokhimah saat itu ditinggal sendiri di rumah karena sedang memersiapkan masakan untuk syukuran. Saat prosesi menikah selesai, keluarga kembali pulang, ternyata Rokhimah sudah ditemukan tewas sekitar pukul 09.30 WIB.
Korban adalah ibu empat anak warga Polaman RT2/RW2, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, yang ditemukan tewas Sabtu 3 Oktober 2015.
Kapolsek Mijen Kompol Sapari, mengatakan hingga Rabu (7/10/2015) pihaknya masih melakukan serangkaian pemeriksaan saksi-saksi. "Masih penyelidikan, belum mengarah (yang dicurigai)," sebutnya.
Misteri kematian korban masih samar. Namun, sejumlah hasil penyelidikan mengindikasi korban tewas karena penganiayaan.(Baca: 3 Tulang Rusuk Rokhimah Patah, Leher Ada Bekas Cekikan)
Secara kasat mata, ketika kali pertama ditemukan, korban menderita luka di kepala bagian tengah. Setelah diotopsi, ternyata korban menderita luka lain. Tiga tulang rusuknya patah, termasuk menderita luka bekas cekikan di leher.
Hal itu dibenarkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang, AKBP Sugiarto.
"Hasil autopsi sudah keluar. Penyebab kematiannya karena tulang rusuknya patah, mengenai organ vital di sekitar perut," katanya.
Dikatakan, pihaknya juga masih melakukan serangkaian penyelidikan dan mengumpulkan sejumlah keterangan terkait insiden itu. "Kita masih lidik (penyelidikan)," tambahnya.
Saksi-saksi yang diperiksa berasal dari orang-orang dekat korban. Baik itu kerabat, tetangga hingga keluarganya.
Kohar, suami korban, pada Sabtu 3 Oktober 2015 malam telah melapor ke Polsek Mijen. Laporannya terkait Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan
Diberitakan sebelumnya, Rokhimah ditemukan tewas saat keluarganya menghadiri prosesi akad nikah salah satu keluarganya di gang sebelah rumah korban.
Rokhimah saat itu ditinggal sendiri di rumah karena sedang memersiapkan masakan untuk syukuran. Saat prosesi menikah selesai, keluarga kembali pulang, ternyata Rokhimah sudah ditemukan tewas sekitar pukul 09.30 WIB.
(nag)