Daging Kurban di Yogyakarta Ditemukan Mengandung Cacing Hati

Rabu, 23 September 2015 - 14:16 WIB
Daging Kurban di Yogyakarta Ditemukan Mengandung Cacing Hati
Daging Kurban di Yogyakarta Ditemukan Mengandung Cacing Hati
A A A
YOGYAKARTA - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta menerjunkan ratusan petugas untuk memantau pemotongan hewan kurban.

Dari hasil pantauan sementara di 59 lokasi itu terdiri dari sapi sebanyak 341 ekor, domba 556 ekor, kemudian kambing 50 ekor. Dari 59 lokasi pemotongan hewan kurban itu, petugas menemukan 16 kasus cacing hati.

"Ada 16 kasus cacing hati yang ditemukan petugas. Kalau penyakit lain belum ada,” ucap Kabid Pertanian Disperindagkoptan Kota Yogyakarta Beny Nurhantoro, kepada wartawan, Rabu (23/9/2015).

Menurut Beny, kasus cacing hati yang ditemukan petugas terbilang sangat kecil. Namun, data yang diperoleh masih bersifat sementara karena pantauan masih akan terus dilakukan. Apalagi, belum semua warga memotong hewan kurban pada hari ini.

Dia menjelaskan, secara keseluruhan pihaknya menerjunkan 150 petugas untuk memantau pemotongan hewan kurban. Petugas berasal dari pemkot 40 orang dan sisanya dari Universitas Gadjah Mada (UGM) 110 orang.

"Para petugas disebar berkelompok untuk memantau pemotongan hewan kurban di wilayah Kota Yogyakarta," jelasnya.

Di samping untuk memastikan hewan yang dipotong memang layak kurban, petugas yang diterjunkan sekaligus melakukan pembinaan. Ini dilakukan mengingat ada beberapa hal yang perlu diupayakan petugas pemotong hewan kurban.

Pembinaan itu di antaranya, menganjurkan pemotong hewan mengenakan penutup kepala agar tidak ada rambut yang jatuh mengenai daging. Kemudian tidak diperbolehkan ada yang merokok di sekitar lokasi pemotongan hewan.

"Petugas harus khusus menangani pemotongan hewan kurban. Yang hilir mudik mengurus pemotongan hewan kurban tidak boleh sembarangan, harus yang sudah ditugaskan khusus. Pembuangan limbah juga harus diperhatikan," terangnya.

Rosidi, Ketua Panitia Kurban Masjid Jogokariyan mengatakan, persoalan limbah menjadi perhatian serius panitia. Agar tidak mencemari lingkungan, panitia menyiapkan dua sumur khusus untuk mnampung limbah pemotongan hewan kurban.

Selain itu, untuk memastikan hewan yang dipotong terbebas penyakit, terutama cacing hati, panitia terlebih dulu memberikan obat cacing sebulan sebelum hewan dipotong. Dengan begitu, hewan dipastikan terbebas cacing hati.

“Kalau diberikan mendekati hari H, selain tidak efektif juga bisa berbahaya,” tegas Rosidi.

Dia menambahkan, tahun ini Masjid Jogokariyan memotong 33 ekor sapi dan 19 kambing. Daging kurban tidak hanya diberikan bagi warga sekitar, sohibul kurban, dan jemaah masjid, tetapi juga ke luar daerah seperti Gunungkidul dan Kulon Progo.

“Kami menerima surat permintaan dari luar, permintaan itu kemudian diseleksi. Asal ada yang menjamin bahwa penerimanya riil, maka kami acc. Sore hari daging kurbannya sudah bisa diambil,” tambahnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7700 seconds (0.1#10.140)