Kebakaran Gunung Lawu Padam, Pendakian Dibuka Kembali

Senin, 21 September 2015 - 16:16 WIB
Kebakaran Gunung Lawu Padam, Pendakian Dibuka Kembali
Kebakaran Gunung Lawu Padam, Pendakian Dibuka Kembali
A A A
KARANGANYAR - Tim Searh and Rescue dan Relawan Anak Gunung Lawu (AGL) Kembali membuka jalur pendakian Gunung Lawu. Pembukaan kembali itu dilakukan setelah api yang membakar hutan Gunung Lawu padam.

Relawan AGL Ito mengatakan, api yang sebelumnya membakar beberapa petak hutan sudah padam. Suasana yang ada di Gunung Lawu kini sudah kondusif, dan sudah aman aman untuk didaki kembali.

Meski demikian, pria yang akrab disaba Emprit itu mengatakan, para pendaki Gunung Lawu sekarang harus lebih meningkatkan kewaspadaannya. Para pendakui juga diminta tidak membuat api unggun sembarangan selama melakukan pendakian.

“Para pendaki dilarang keras membuat perapian disepanjang jalur pendakian, itu semua demi keamanan dan kenyamanan bersama dan kami harap semua pendaki menaati aturan itu,” ucapnya, Senin (21/9/2015).

Emprit menambahkan, meski sudah dibuka sejak pekan lalu, saat ini jumlah pendaki yang naik ke gunung masih sedikit. Jumlah pendaki yang naik mengalami penyusutan jika dibandingkan sebelum hutan di lereng gunung terbakar.

Kebakaran yang terjadi beberapa waktu yang lalu membuat minat pendaki untuk naik gunung menyusut. Meski demikian, kondisi itu diprediksikan tidak akan berlangsung lama.

Beberapa hari ke depan, diprediksikan jumlah pendaki akan kembali meningkat seperti waktu-waktu sebelumnya. “Aktivitas beberapa hari ini kembali normal seperti biasa, portal di jalur pendakian juga sudah mulai dibuka,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bromo Sujarwo mengatakan, meski kebakaran hutan sudah padam, para petugas masih disiagakan penuh.

Mereka bekerja untuk terus memantau adanya potensi kebakaran yang mungkin terjadi di hutan tersebut. Potensi itu masih bisa muncul seiring masih berlangsungnya musim kemarau hingga beberapa waktu ke depan.

“Kondisi memang sudah stabil, psoko kebakaran yang sebelumnya didirikan di Candi Cetho juga sudah dibongkar, namun kami tetap waspada karena kebakaran bisa mengancam setiap waktu,” pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7546 seconds (0.1#10.140)