Harga Turun, Penjualan Elpiji 12 Kg di Klaten Stagnan

Kamis, 17 September 2015 - 10:15 WIB
Harga Turun, Penjualan...
Harga Turun, Penjualan Elpiji 12 Kg di Klaten Stagnan
A A A
KLATEN - Penurunan harga elpiji nonsubsidi 12 kilogram (kg) oleh Pertamina sekitar Rp6.700 ternyata tidak berdampak untuk penjualan di Klaten. Penjualan elpiji 12 kg di pangkalan masih tetap sama seperti sebelumnya.

Sri Sumanto, salah satu pemilik pangkalan elpiji di Jalan Mayor Kusmanto, Klaten mengatakan, pengguna elpiji sudah banyak yang beralih ke elpiji melon 3 kg sejak konversi bahan bakar gas beberapa tahun lalu. Karena itu, penurunan harga elpiji 12 kg tidak mendapat reaksi positif di pasaran. “Belum terlihat perubahannya, karena di Klaten lebih banyak pengguna elpiji 3 kg yang dijual bebas.

Apalagi ada yang mendatangkan (elpiji 3 kg) dari Boyolali dan Sukoharjo. Jadi pengguna elpiji 12 kg makin sedikit karena mulai beralih,” ungkapnya saat ditemui di pangkalannya, kemarin. Disebutkan, dalam sebulan untuk elpiji 12 kg hanya habis 16–20 tabung. Berbeda jauh dengan elpiji 3 kg yang dalam sehari bisa habis ratusan tabung. “Tadi 300 tabung, masih ada 120 tabung,” ucapnya.

Sumanto menuturkan, sebelum turun sekitar Rp6.700 pihaknya masih menjual elpiji 12 kg dengan harga kisaran Rp139.000. Sedangkan elpiji 3 kg maksimal Rp15.500. Senada dikemukakan pemilik pangkalan di Klaten Utara, Sudirin. Menurutnya, penurunan elpiji 12 kg tidak berdampak signifikan untuk penjualannya.

Setiap bulan, dia hanya menyetok 2–5 elpiji 12 kg. Lain halnya dengan elpiji 3 kg yang bisa laku 30 tabung per hari. “Itu mau turun sampai Rp30.000 pun enggak begitu ngaruh. Karena sudah pada pindah ke 3 kg. Tabung gede (12 kg) sudah ditukarkan dengan yang kecil 3 kg,” kata dia.

Sementara itu, salah satu pemilik warung makan, Dewi Anggraini, mengaku sudah beralih ke elpiji 3 kg. Tabung elpiji 12 kg yang sudah kosong dibiarkan teronggok di sudut dapurnya. Dewi beralasan, penggunaan elpiji 3 kg lebih hemat ketimbang 12 kg. Jika elpiji 12 kg sekitar Rp140.000, maka dia cukup mengeluarkan separuhnya untuk volume gas yang sama 12 kg dengan tabung 3 kg.

“Dulu pakai (elpiji) 12 kg, tapi kemudian ganti pakai yang (elpiji) 3 kg. Karena ya lebih murah. Kalaupun turun Rp6.000- an tetap pilih pakai 3 kg. Turun Rp6.000 kalau di sini jatuhnya juga masih Rp130.000 lebih,” tandasnya.

Endah budi karyati
(bbg)
Berita Terkait
Barista AHA! Cafe Juara...
Barista AHA! Cafe Juara Satu Turnamen Barista di Yogyakarta!
SIG Jamin Kekokohan...
SIG Jamin Kekokohan Konstruksi Tol Jogja-Solo
AHA Cafe Next Hotel...
AHA Cafe Next Hotel Yogyakarta Sukses Gelar Latte Art Competition
LBH Yogya Terima 51...
LBH Yogya Terima 51 Aduan Orang Hilang Usai Aksi Tolak Omnibus Law
Antusiasme Mahasiswa...
Antusiasme Mahasiswa di Yogya Ikuti Bimbingan Remaja Usia Nikah dari Kemenag
Telan Investasi Rp14...
Telan Investasi Rp14 Triliun, Tol Yogya-Bawen Satukan Kawasan Joglosemar di 2023
Berita Terkini
Partai Perindo Dorong...
Partai Perindo Dorong Bupati Vera E. Laruni Buat Gebrakan Sejahterakan Donggala
29 menit yang lalu
Partai Perindo Pacu...
Partai Perindo Pacu Pengembangan OKU Timur untuk Sejahterakan Rakyat
1 jam yang lalu
Awal Ramadan, Pos Indonesia...
Awal Ramadan, Pos Indonesia Salurkan Bansos PKH dan Program Sembako di Bogor
4 jam yang lalu
Peduli Sesama, Partai...
Peduli Sesama, Partai Perindo Sumba Barat Daya Ringankan Beban Keluarga Korban Sambaran Petir
4 jam yang lalu
3 Gerbong di Stasiun...
3 Gerbong di Stasiun Tugu Ternyata Dibakar, Motif Pelaku Terungkap
4 jam yang lalu
Persekusi di Garut Bentuk...
Persekusi di Garut Bentuk Ekspresi Keagamaan Berlebihan
5 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved