Tragis, Jelang Pernikahan Calon Pengantin Pria Gantung Diri
A
A
A
KULON PROGO - Seorang calon pengantin pria bernama Supriyono (22), warga Pedukuhan Kroco, Desa Sendangsari, Kecamatan Kulon Progo, ditemukan tewas gantung diri.
Pemuda yang akan melangsungkan pernikahan usai Idul Adha ini, tergantung di ruang tamu rumahnya dengan selendang. Diduga, korban tidak kuat menanggung beban menjelang pernikahan dan cemburu calon istrinya diganggu laki-laki lain.
Jasad korban pertama kali diketemukan oleh Ngaminem, ibunya sepulang dari tempat penggilingan. Saat itu, saksi melihat anak semata wayangnya sudah tergantung di kamar tamu rumahnya.
"Padahal, sebelumnya korban sempat mengantarkan ibunya ke penggilingan. Saat pulang dari penggilingan itu, korban ditemukan dalam posisi tergantung,” jelas Kapolsek Pengasih Kompol Mulyono, Selasa (15/9/2015).
Supriyono sedianya akan menikah usai Lebaran Haji nanti. Gabah yang digilingkan oleh ibunya juga akan dipakai untuk kebutuhan hajatan pernikahannya. Namun, rencana itu sirna setelah korban bunuh diri.
Diduga, korban tidak kuat dengan beban pikiran menjelang pernikahan. Di masyarakat juga tersiar kabar bahwa perempuan yang akan dinikahinya sering diganggu pria lain.
“Informasinya dia juga sempat dua kali berusaha bunuh diri,” ungkap kapolsek.
Hasil identifikasi yang dilakukan petugas kepolisian dan petugas dari Puskesmas Pengasih tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan di tubuh korban. Korban diduga murni gantung diri.
“Selendang yang dipakai itu sebelumnya untuk membawa gabah ke penggilingan,” sambungnya.
Terpisah, Kepala Desa Sendangsari Sumbogo mengatakan, korban sempat dua kali berniat mengakhiri hidupnya. Namun ibunya berhasil menggagalkan. Pertama, dia pernah mengajak ibunya ke Pantaui Bugel dan akan menceburkan diri ke laut.
Sedangkan yang kedua, pada malam hari sebelum ditemukan tergantung sempat berusaha menceburkan ke dalam sumur. “Saat kejadian ini rumahnya kosong dan ibunya di penggilingan. Sehingga tidak ada yang mencegah,” terangnya.
Dari informasi warga, kuat dugaan korban depresi dan tak mampu menanggung beban pikiran. Menjelang pernikahan, calon istrinya didekati pria lain. Kemungkinan dia cemburu dan mengambil jalan pintas.
“Yang jelas bukan karena ekonomi, karena keluarga cukup mampu,” tuturnya.
Pemuda yang akan melangsungkan pernikahan usai Idul Adha ini, tergantung di ruang tamu rumahnya dengan selendang. Diduga, korban tidak kuat menanggung beban menjelang pernikahan dan cemburu calon istrinya diganggu laki-laki lain.
Jasad korban pertama kali diketemukan oleh Ngaminem, ibunya sepulang dari tempat penggilingan. Saat itu, saksi melihat anak semata wayangnya sudah tergantung di kamar tamu rumahnya.
"Padahal, sebelumnya korban sempat mengantarkan ibunya ke penggilingan. Saat pulang dari penggilingan itu, korban ditemukan dalam posisi tergantung,” jelas Kapolsek Pengasih Kompol Mulyono, Selasa (15/9/2015).
Supriyono sedianya akan menikah usai Lebaran Haji nanti. Gabah yang digilingkan oleh ibunya juga akan dipakai untuk kebutuhan hajatan pernikahannya. Namun, rencana itu sirna setelah korban bunuh diri.
Diduga, korban tidak kuat dengan beban pikiran menjelang pernikahan. Di masyarakat juga tersiar kabar bahwa perempuan yang akan dinikahinya sering diganggu pria lain.
“Informasinya dia juga sempat dua kali berusaha bunuh diri,” ungkap kapolsek.
Hasil identifikasi yang dilakukan petugas kepolisian dan petugas dari Puskesmas Pengasih tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan di tubuh korban. Korban diduga murni gantung diri.
“Selendang yang dipakai itu sebelumnya untuk membawa gabah ke penggilingan,” sambungnya.
Terpisah, Kepala Desa Sendangsari Sumbogo mengatakan, korban sempat dua kali berniat mengakhiri hidupnya. Namun ibunya berhasil menggagalkan. Pertama, dia pernah mengajak ibunya ke Pantaui Bugel dan akan menceburkan diri ke laut.
Sedangkan yang kedua, pada malam hari sebelum ditemukan tergantung sempat berusaha menceburkan ke dalam sumur. “Saat kejadian ini rumahnya kosong dan ibunya di penggilingan. Sehingga tidak ada yang mencegah,” terangnya.
Dari informasi warga, kuat dugaan korban depresi dan tak mampu menanggung beban pikiran. Menjelang pernikahan, calon istrinya didekati pria lain. Kemungkinan dia cemburu dan mengambil jalan pintas.
“Yang jelas bukan karena ekonomi, karena keluarga cukup mampu,” tuturnya.
(san)