Bawa Laras Panjang, Anggota Polres Bireuen Rampok Nasabah Bank
A
A
A
MEDAN - Nasabah Bank BRI Unit Kedai Durian, Jalan Besar Delitua, Kecamatan Medan, Johor, dirampok seorang personel polisi yang diketahui bernama Brigadir Polisi Satu (Briptu) Dian Chaidir yang bertugas di Polres Bireuen, Aceh.
Dalam aksinya, Dian menggunakan senjata api laras panjang jenis SS1V2. Akibat perampokan itu, korban yang diketahui bernama Darwin Shah Berutu (50), mengalami luka tembak di bagian tulang rusuk kiri tembus ke belakang dekat pundak.
Informasi yang terhimpun di lapangan, kedua pelaku hendak menarik uang tunai di bank tersebut. Namun, karena transaksi pembukuan sudah tutup sejak pukul 15.00 Wib, kedua pelaku kebingungan.
Mereka (pelaku) kemudian memaksa petugas bank untuk melayani permintaanya. Ari (50), saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, sesaat sebelum kejadian, pelaku mendatangi lokasi dengan motor Honda Megapro BK 2192 ADR.
Begitu memarkirkan motornya, kedua pelaku langsung masuk ke dalam bank yang sudah menutup pembukuannya sejak pukul 15.00 Wib. “Tak lama kemudian, kami mendengar ada suara keributan dilokasi itu,” katanya, Selasa (15/9/2015).
Mendengar percekcokan di dalam bank itu, seorang personel Satuan pengamanan (Satpam) Bank bernama Immanuel Adinata Saragih (26), keluar dari dalam.
Satu pelaku dengan satpam itu kemudian terlibat adu fisik dan saling pukul. Saat itu pelaku masih lengkap memegang senjata api. Sedangkan satpam hanya menggunakan pentungan.
“Waktu mereka berduel, pelaku masih memegang senjatanya. Sementara satpam itu hanya memegang pentungan saja. Meski begitu, satpam itu tetap melawannya,” jelasnya.
Melihat perkelahian itu, nasabah tersebut keluar dari dalam bank. Nahas, pelaku yang kalap langsung menarik pelatuk senjata yang dipegangnya, sehingga mengenai bagian tulang rusuk kiri korban.
“Setelah ada tertembak, kami (warga) langsung mendatangi lokasi menyergap pelaku dan menghajarnya hingga babak belur. Kemudian, kami mengevakuasi korban ke RS Adam Malik, Medan,” jelasnya.
Melihat temannya digebuki, salah seorang pelaku lainnya langsung melarikan diri dengan berjalan kaki. Sedangkan, pelaku langsung diamankan personel TNI yang sedang melintas di lokasi kejadian.
Kemudian, pelaku diserahkan ke Polsek Delitua untuk di proses. Saat melakukan perampokan itu, pelaku tidak menggunakan seragam polisi.
Sementara itu, petugas bank yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, kedua pelaku datang hendak melakukan transfer uang. Namun, karena pembukuan bank sudah tutup transaksi pelaku tidak dilayani.
Tetapi, karena terus memaksa pelaku akhirnya berduel dengan Satpam Bank. “Tadi mereka mau transfer uang katanya, tapi kami sudah tutup pembukuan," jelasnya.
Terpisah, Kapolda Sumut Irjend Pol Ngadino mengatakan, saat ini pelaku masih dalam perawatan medis di RS Bhayangkara Polda Sumut, karena tubuhnya mengalami luka-luka akibat dihajar warga sekitar lokasi.
“Sementara ini pelaku masih dalam perawatan medis. Kalau nanti sudah pulih, maka yang bersangkutan akan diperiksa,” tegasnya.
Menurut dia, seminggu sebelum kejadian, pelaku dinyatakan kabur dari kesatuannya dan sedang dalam pencarian Polres Bireuen, Aceh.
“Dari pemeriksaan yang dilakukan itu, pelaku ini sudah seminggu kabur dari satuannya, sehingga dilakukan pencarian. Namun belum ditemukan. Gak taunya ditangkap warga,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, setelah mengamankan senjata pelaku, pihaknya akan menelusuri kembali apakah dia (pelaku) ada terlibat kasus tindak pidana dikesatuannya sehingga kabur ke Medan.
“Yang jelas, senjatanya sudah diamankan dan dalam pendataan. Terkait dengan ada atau tidaknya pelaku ini terlibat dalam sejumlah kasus di kesatuannya, kami masih mendalaminya di sini,” terangnya.
Dia menegaskan, untuk proses lanjut, kepada pelaku akan dilakukan pemeriksaan fisik dan mental. “Pemeriksaan fisik dan mentalnya nanti setelah kondisinya pulih. Soal pemecatan, kemungkinan yang bersangkutan dipecat," jelasnya.
Akibat peristiwa ini, arus lalulintas di kawasan itu macet total hingga 3 Kilo Meter (KM). Sementara kantor perwakilan bank tersebut dipenuhi ceceran darah korban.
Dalam aksinya, Dian menggunakan senjata api laras panjang jenis SS1V2. Akibat perampokan itu, korban yang diketahui bernama Darwin Shah Berutu (50), mengalami luka tembak di bagian tulang rusuk kiri tembus ke belakang dekat pundak.
Informasi yang terhimpun di lapangan, kedua pelaku hendak menarik uang tunai di bank tersebut. Namun, karena transaksi pembukuan sudah tutup sejak pukul 15.00 Wib, kedua pelaku kebingungan.
Mereka (pelaku) kemudian memaksa petugas bank untuk melayani permintaanya. Ari (50), saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, sesaat sebelum kejadian, pelaku mendatangi lokasi dengan motor Honda Megapro BK 2192 ADR.
Begitu memarkirkan motornya, kedua pelaku langsung masuk ke dalam bank yang sudah menutup pembukuannya sejak pukul 15.00 Wib. “Tak lama kemudian, kami mendengar ada suara keributan dilokasi itu,” katanya, Selasa (15/9/2015).
Mendengar percekcokan di dalam bank itu, seorang personel Satuan pengamanan (Satpam) Bank bernama Immanuel Adinata Saragih (26), keluar dari dalam.
Satu pelaku dengan satpam itu kemudian terlibat adu fisik dan saling pukul. Saat itu pelaku masih lengkap memegang senjata api. Sedangkan satpam hanya menggunakan pentungan.
“Waktu mereka berduel, pelaku masih memegang senjatanya. Sementara satpam itu hanya memegang pentungan saja. Meski begitu, satpam itu tetap melawannya,” jelasnya.
Melihat perkelahian itu, nasabah tersebut keluar dari dalam bank. Nahas, pelaku yang kalap langsung menarik pelatuk senjata yang dipegangnya, sehingga mengenai bagian tulang rusuk kiri korban.
“Setelah ada tertembak, kami (warga) langsung mendatangi lokasi menyergap pelaku dan menghajarnya hingga babak belur. Kemudian, kami mengevakuasi korban ke RS Adam Malik, Medan,” jelasnya.
Melihat temannya digebuki, salah seorang pelaku lainnya langsung melarikan diri dengan berjalan kaki. Sedangkan, pelaku langsung diamankan personel TNI yang sedang melintas di lokasi kejadian.
Kemudian, pelaku diserahkan ke Polsek Delitua untuk di proses. Saat melakukan perampokan itu, pelaku tidak menggunakan seragam polisi.
Sementara itu, petugas bank yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, kedua pelaku datang hendak melakukan transfer uang. Namun, karena pembukuan bank sudah tutup transaksi pelaku tidak dilayani.
Tetapi, karena terus memaksa pelaku akhirnya berduel dengan Satpam Bank. “Tadi mereka mau transfer uang katanya, tapi kami sudah tutup pembukuan," jelasnya.
Terpisah, Kapolda Sumut Irjend Pol Ngadino mengatakan, saat ini pelaku masih dalam perawatan medis di RS Bhayangkara Polda Sumut, karena tubuhnya mengalami luka-luka akibat dihajar warga sekitar lokasi.
“Sementara ini pelaku masih dalam perawatan medis. Kalau nanti sudah pulih, maka yang bersangkutan akan diperiksa,” tegasnya.
Menurut dia, seminggu sebelum kejadian, pelaku dinyatakan kabur dari kesatuannya dan sedang dalam pencarian Polres Bireuen, Aceh.
“Dari pemeriksaan yang dilakukan itu, pelaku ini sudah seminggu kabur dari satuannya, sehingga dilakukan pencarian. Namun belum ditemukan. Gak taunya ditangkap warga,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, setelah mengamankan senjata pelaku, pihaknya akan menelusuri kembali apakah dia (pelaku) ada terlibat kasus tindak pidana dikesatuannya sehingga kabur ke Medan.
“Yang jelas, senjatanya sudah diamankan dan dalam pendataan. Terkait dengan ada atau tidaknya pelaku ini terlibat dalam sejumlah kasus di kesatuannya, kami masih mendalaminya di sini,” terangnya.
Dia menegaskan, untuk proses lanjut, kepada pelaku akan dilakukan pemeriksaan fisik dan mental. “Pemeriksaan fisik dan mentalnya nanti setelah kondisinya pulih. Soal pemecatan, kemungkinan yang bersangkutan dipecat," jelasnya.
Akibat peristiwa ini, arus lalulintas di kawasan itu macet total hingga 3 Kilo Meter (KM). Sementara kantor perwakilan bank tersebut dipenuhi ceceran darah korban.
(san)