Tekan Kebocoran Retribusi Pasar

Senin, 14 September 2015 - 11:08 WIB
Tekan Kebocoran Retribusi...
Tekan Kebocoran Retribusi Pasar
A A A
PALEMBANG - Bank Rakyat Indonesia (BRI) wilayah Palembang melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dengan PD Pasar Palembang Jaya di Pasar Km 5 Palembang, kemarin.

Hal ini sebagai tanda dimulainya pembayaran non-tunai untuk retribusi Pasar di Kota Palembang. Kepala Kantor Wilayah BRI Palembang Erdianto Sigit mengatakan, Bank BRI resmi mem buka teras pelayanan di Pasar Km 5 dan ini bisa menjadi cikal bakal terbentuknya cabang BRI di pasar tersebut. Untuk pembayaran nontunai bagi retribusi pasar di Palembang, kata Erdianto, bisa menggunakan kartu Brizzi. Dimana fungsi kartu Brizzi tersebut merupakan uang elektronik BRI yang dapat digunakan sebagai sarana pem - bayaran bagi institusi yang bekerjasama dengan Bank BRI melalui teknologi chip.

“Karena itu perlu dilakukan sosialisasi dengan pedagang bagaimana penggunaan kartu tersebut dan manfaatnya,” ujarnya di sela kegiatan. Tentu, kata dia, penggunaan kartu Brizzi dapat memberikan kemudahan selain meminimalkan kesalahan pembayaran, lebih aman dan mudah. Dan kartu tersebut dapat diblokir jika terjadi kerusakan atau kehilangan. Erdianto menambahkan, prioritas pertama untuk direalisasikan dari MOU itu adalah pengelolaan pembayaran tagihan jasa pasar tra disional dari para pedagangan yang dikelola PD Pasar Palembang Jaya yakni sebanyak 20 pasar.

Dia menambahkan, langkah kerjasama itu juga suatu bentuk komitmen dari Pemkot Palembang untuk mendukung gerakan nasional non-tunai (GNNT) sebagaimana yang dicanangkan Bank Indonesia. Harapannya, kata Erdianto, nanti akan terbentuk suatu komunitas pedagang pasar yang lebih menggunakan instrumen non-tunai dalam melakukan transaksi. Sebagai langkah awal, kata Erdianto, dalam kerjasama ini, perseroan akan menyediakan fitur BRI virtual account(Briva).

Fitur tersebut merupakan saranan pembayaran tagihan jasa pengelolaan pasar yang di - pungut bulanan dan tahunan. Selain yang harian dengan kartu Brizzi. Pihaknya juga akan menyediakan sistem auto debet bagi nasabah simpanan tabungan BRI Britama atau Simpedes. “Dengan adanya fitur tersebut maka pembayaran jasa tagihan pasar dapat dibayar pedagang melalui seluruh jaringan kantor BRI maupun jaringan e-channel, misalnya ATM atau mobile banking,” ucapnya.

Untuk pembayaran tagihan jasa pengelolaan pasar harian, jela Erdianto, BRI menyediakan fasilitas EDC BRI-link untuk PD Pasar Palembang Jaya di 20 pasar yang dikelola perusahaan milik Pemkot Palembang itu. “EDC ini dapat dibawa berkeliling kolektor dan pedagang membayar dengan meng gu nakan kartu uang elektronik kami, yaitu Brizzi,” katanya.

Perseroan juga memberikan fitur cash management system(CMS) kepada mana gemen PD Pasar Palembang Jaya, yaitu sebuah layanan perbankan elektronnik berbasis internet yang memungkinkan perusahaan memeroleh informasi mengenai rekeningnya. Kemudian manajemen bisa melakukan likuiditas serta bertransaksi secara swalayan dan online real time tanpa batasan tempat dan waktu. Kepala Bidang Pemasaran dan Pembinaan Pedagang pada PD Pasar Palembang Jaya Rinto Siswadi mengatakan, untuk peng gunaan kartu Brizzi dalam pembayaran retribusi cukup mudah. Nantinya pedagang memiliki kartu Brizzi dengan saldo minimal Rp20.000.

Dan dapat melakukan pembayara retribusi tanpa uang tunai, namun cukup di tempel di alat yang disiapkan BRI sehingga saldo otomatis berkurang. “Adapun sistem pembayaran retribusi harian Rp5.000 dari pedagang,” ujarnya. Sebagai tahap awal, PD Pasar Palembang Jaya siap menerapkan di tujuh pasar tradisional yakni Pasar Sekip Ujung, Kebon Semai, Cinde, Padang Selasa, Kamboja, Km 5 dan Sekanak.

“Karena ini masih sosialisasi jadi untuk satu minggu pertama ini masih memakai cara manual. Nanti ada petugas dari PD Pasar Palembang yang menagih ke pasar, kemudian disetor ke Bank BRI,” katanya. Menurut Rinto, pedagang akan mendapat satu kartu khusus yakni kartu Brizzi. “Kalau mau membayar retribusi, tinggal memberikan kartu itu ke petugas. Nilai uang dalam kartu ini bisa diisi ulang, minimal Rp 20.000,” ucapnya.

Jadi, kata Rinto, nanti pedagang bayar tidak pakai uang cash lagi.” Ya, kita pakai sistem e-money. Nanti jika ini sudah berjalan, untuk pembayaran sewa lapak atau kios itu juga akan memakai kartu, yaitu kartu Briva,” katanya. Cara pembayaran retribusi online ini, kata Rinto, sudah dilakukan di Jakarta dan Bandung.”Kita baru mulai sekarang,” katanya. Wali Kota Palembang Harnojoyo menyambut baik pem - ba yaran retribusi non-tunai tersebut. Diharapkan program ini dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Palembang dari sektor pasar tra - disional.

“Program ini sangat baik untuk kita realisasikan peningkatan PAD Kota Palembang. Dan ini bukan saja di PD Pasar Palembang, bisa diteruskan dengan instansi yang lain,” kata Harnojoyo. Harnojoyo menyebut program elektronik tersebut dengan sebutan “progran tidak ada dusta diantara kita”.

Nasabah, pedagang langsung setor retribusi ke bank, tanpa melalui perantara. Dalam rangka meningkatkan PAD Palem bang. “Kalau pendapatan me ning - kat, imbal baliknya banyak untuk masyarakat,” ujarnya.

Sierra syailendra
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1065 seconds (0.1#10.140)