Arkeolog Telusuri Keraton Suryawisesa
A
A
A
CIAMIS - Arkeolog dan mahasiswa Universitas Padjadjaran secara intensif terus menelusuri puing-puing bekas Keraton Suryawisesa di Astana Gede, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis.
Tim ini sudah menemukan su sunan batu yang diprediksi merupakan altar dan pundenbe - rundak selama proses pen e l u s - uran tersebut. Penemuan pertama atau se k - tor satu, berada kurang lebih 20 meter dari pintu masuk A s t a n a Gede. Di lokasi itu terdapat s u - sunan batu yang tersusun rapi menyerupai altar tempat pe m u - jaan.
Kemudian di kawasan itu juga terdapat susunan batu ya ng pada masanya kemungkinan merupakan benteng yang m e m - batasi antara altar dengan wi l - ayah lain. Arkeolog utama Bandung Lu - tfi Yondri menjelaskan, jika p a da waktu itu terdapat altar a t a u tempat pemujaan, maka di si t u merupakaan alun-alun s e b u a h kerajaan.
Ditambah lagi a d a n ya susunan batu yang m e n y e r u pai lantai yang menghadap p a d a susunan batu mirip anak t a n g ga. “Kami menemukan itu pada k edalaman kurang lebih 30 cm. S a at ini luasnya baru enam m e - t e r persegi, namun saya prediksi a ltar ini akan lebih luas lagi,” k - a t a Lutfi. Lutfi menambahkan, tim j u - g a menemukan pecahan k e r a - mik yang diduga sebagai tempat pe nyimpanan persembahan un - tuk kemudian disimpan di altar.
Dengan begitu, tim se m a kin menyakini jika tempat t e r s ebut merupakan altar bagi p e r s e m b - a han. Pemenemuan kedua, terang di am atau sektor dua berada te - p at di atas Cikawali. Di sini d i t e - m u kan pundenberudak den g an semi undakan. Pihaknya baru menemunakan dua undakan di ked alaman kurang lebih 20-25 sentimeter.
Arkeolog lai n n ya, Etty Saringendyanti m e n g a takan, untuk di sektor dua ini d itemukan pundenberundak bagian atasnya. Pihaknya m e n y akini jika bangunan itu adalah S unialaya, seperti yang d i c e r i t a kan dalam sejarah. “Punden berundak ini pada j amannya adalah tempat untuk b ersemedi, atau menyuncikan diri, karena dalam Bahasa S u n da kuno, suni itu artinya adalaha hening,” katanya.
Kata Etty, untuk menelusuri j e jak Keraton Suryawisesa m e m - ang harus membongkar beb e r - apa fasilitas Astana Gede ya n g sudah ada. Akan tetapi p i h a k n y a sudah berkoordinasi de n g a n pemerintah setempat. “U n t u k eskavasi kali ini kami akan b e rada di sini hingga lima hari ke de pan. Setelah itu dilanjutkan p ada Oktober mendatang,” uc a p nya.
Kendala yang dihadapi saat e skavasi, sebut dia, tanah m e n ja - di keras karena musim k e m a r a - u. Jadi ada kesulitan pada p e n g - galian, kemudian kendalai lai n - nya adalah biaya untuk e s k a v a si sendiri tim juga tidak bisa se c ara intens untuk melakukan e s - kavasi.
“Kami akan lakukan ekavasi ini dibagi kedalam beberapa tahapan. Target kami adalah hingga menemukan keraton atau tempat tinggal Raja Galuh pada waktu itu,” tutur Etty.
Anthika asmara
Tim ini sudah menemukan su sunan batu yang diprediksi merupakan altar dan pundenbe - rundak selama proses pen e l u s - uran tersebut. Penemuan pertama atau se k - tor satu, berada kurang lebih 20 meter dari pintu masuk A s t a n a Gede. Di lokasi itu terdapat s u - sunan batu yang tersusun rapi menyerupai altar tempat pe m u - jaan.
Kemudian di kawasan itu juga terdapat susunan batu ya ng pada masanya kemungkinan merupakan benteng yang m e m - batasi antara altar dengan wi l - ayah lain. Arkeolog utama Bandung Lu - tfi Yondri menjelaskan, jika p a da waktu itu terdapat altar a t a u tempat pemujaan, maka di si t u merupakaan alun-alun s e b u a h kerajaan.
Ditambah lagi a d a n ya susunan batu yang m e n y e r u pai lantai yang menghadap p a d a susunan batu mirip anak t a n g ga. “Kami menemukan itu pada k edalaman kurang lebih 30 cm. S a at ini luasnya baru enam m e - t e r persegi, namun saya prediksi a ltar ini akan lebih luas lagi,” k - a t a Lutfi. Lutfi menambahkan, tim j u - g a menemukan pecahan k e r a - mik yang diduga sebagai tempat pe nyimpanan persembahan un - tuk kemudian disimpan di altar.
Dengan begitu, tim se m a kin menyakini jika tempat t e r s ebut merupakan altar bagi p e r s e m b - a han. Pemenemuan kedua, terang di am atau sektor dua berada te - p at di atas Cikawali. Di sini d i t e - m u kan pundenberudak den g an semi undakan. Pihaknya baru menemunakan dua undakan di ked alaman kurang lebih 20-25 sentimeter.
Arkeolog lai n n ya, Etty Saringendyanti m e n g a takan, untuk di sektor dua ini d itemukan pundenberundak bagian atasnya. Pihaknya m e n y akini jika bangunan itu adalah S unialaya, seperti yang d i c e r i t a kan dalam sejarah. “Punden berundak ini pada j amannya adalah tempat untuk b ersemedi, atau menyuncikan diri, karena dalam Bahasa S u n da kuno, suni itu artinya adalaha hening,” katanya.
Kata Etty, untuk menelusuri j e jak Keraton Suryawisesa m e m - ang harus membongkar beb e r - apa fasilitas Astana Gede ya n g sudah ada. Akan tetapi p i h a k n y a sudah berkoordinasi de n g a n pemerintah setempat. “U n t u k eskavasi kali ini kami akan b e rada di sini hingga lima hari ke de pan. Setelah itu dilanjutkan p ada Oktober mendatang,” uc a p nya.
Kendala yang dihadapi saat e skavasi, sebut dia, tanah m e n ja - di keras karena musim k e m a r a - u. Jadi ada kesulitan pada p e n g - galian, kemudian kendalai lai n - nya adalah biaya untuk e s k a v a si sendiri tim juga tidak bisa se c ara intens untuk melakukan e s - kavasi.
“Kami akan lakukan ekavasi ini dibagi kedalam beberapa tahapan. Target kami adalah hingga menemukan keraton atau tempat tinggal Raja Galuh pada waktu itu,” tutur Etty.
Anthika asmara
(ftr)