Arkeolog Telusuri Keraton Suryawisesa

Senin, 14 September 2015 - 10:55 WIB
Arkeolog Telusuri Keraton Suryawisesa
Arkeolog Telusuri Keraton Suryawisesa
A A A
CIAMIS - Arkeolog dan mahasiswa Universitas Padjadjaran secara intensif terus menelusuri puing-puing bekas Keraton Suryawisesa di Astana Gede, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis.

Tim ini sudah menemukan su sunan batu yang diprediksi merupakan altar dan pundenbe - rundak selama proses pen e l u s - uran tersebut. Penemuan pertama atau se k - tor satu, berada kurang lebih 20 meter dari pintu masuk A s t a n a Gede. Di lokasi itu terdapat s u - sunan batu yang tersusun rapi menyerupai altar tempat pe m u - jaan.

Kemudian di kawasan itu juga terdapat susunan batu ya ng pada masanya kemungkinan merupakan benteng yang m e m - batasi antara altar dengan wi l - ayah lain. Arkeolog utama Bandung Lu - tfi Yondri menjelaskan, jika p a da waktu itu terdapat altar a t a u tempat pemujaan, maka di si t u merupakaan alun-alun s e b u a h kerajaan.

Ditambah lagi a d a n ya susunan batu yang m e n y e r u pai lantai yang menghadap p a d a susunan batu mirip anak t a n g ga. “Kami menemukan itu pada k edalaman kurang lebih 30 cm. S a at ini luasnya baru enam m e - t e r persegi, namun saya prediksi a ltar ini akan lebih luas lagi,” k - a t a Lutfi. Lutfi menambahkan, tim j u - g a menemukan pecahan k e r a - mik yang diduga sebagai tempat pe nyimpanan persembahan un - tuk kemudian disimpan di altar.

Dengan begitu, tim se m a kin menyakini jika tempat t e r s ebut merupakan altar bagi p e r s e m b - a han. Pemenemuan kedua, terang di am atau sektor dua berada te - p at di atas Cikawali. Di sini d i t e - m u kan pundenberudak den g an semi undakan. Pihaknya baru menemunakan dua undakan di ked alaman kurang lebih 20-25 sentimeter.

Arkeolog lai n n ya, Etty Saringendyanti m e n g a takan, untuk di sektor dua ini d itemukan pundenberundak bagian atasnya. Pihaknya m e n y akini jika bangunan itu adalah S unialaya, seperti yang d i c e r i t a kan dalam sejarah. “Punden berundak ini pada j amannya adalah tempat untuk b ersemedi, atau menyuncikan diri, karena dalam Bahasa S u n da kuno, suni itu artinya adalaha hening,” katanya.

Kata Etty, untuk menelusuri j e jak Keraton Suryawisesa m e m - ang harus membongkar beb e r - apa fasilitas Astana Gede ya n g sudah ada. Akan tetapi p i h a k n y a sudah berkoordinasi de n g a n pemerintah setempat. “U n t u k eskavasi kali ini kami akan b e rada di sini hingga lima hari ke de pan. Setelah itu dilanjutkan p ada Oktober mendatang,” uc a p nya.

Kendala yang dihadapi saat e skavasi, sebut dia, tanah m e n ja - di keras karena musim k e m a r a - u. Jadi ada kesulitan pada p e n g - galian, kemudian kendalai lai n - nya adalah biaya untuk e s k a v a si sendiri tim juga tidak bisa se c ara intens untuk melakukan e s - kavasi.

“Kami akan lakukan ekavasi ini dibagi kedalam beberapa tahapan. Target kami adalah hingga menemukan keraton atau tempat tinggal Raja Galuh pada waktu itu,” tutur Etty.

Anthika asmara
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4849 seconds (0.1#10.140)