Kondisi Udara Kota Samarinda Mendekati Level Tak Sehat
A
A
A
SAMARINDA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kota Samarinda menyebutkan kondisi kabut asap di Kota Samarinda sudah memasuki level waspada. Namun, kepekatan terus meningkat hingga dikhawatirkan masuk level tak sehat.
"Dari alat pemantauan kami, dari tanggal 1 September 2015 sampai sekarang, saya rata-ratakan kabut asap di Kota Samarinda di kisaran 180-200 mikrogram per meter kubik. Kondisi ini masuk pada level waspada," kata Kepala BMKG Stasiun Samarinda Sutrisno.
Dia menjelaskan, kepekatan asap dari 150 mikrogram per meter kubik hingga 250 mikrogram per meter kubik berada di level waspada. Sedangkan 250 mikrogram per meter kubik sampai 350 mikrogram per meter kubik masuk ke level tidak sehat.
350 mikrogram per meter kubik sampai 450 mikrogram per meter berada di level sangat tidak sehat. Kabut asap di atas 450 mikrogram per meter kubik masuk ke level berbahaya.
"Kalau kondisi saat ini tanpa hujan seperti saat sekarang ini, potensi peningkatan ini semakin ada dan bisa masuk ke level berikutnya," kata Sutrisno.
Dia menambahkan, musim kemarau saat ini baru akan berakhir pertengahan bulan November 2015. Sehingga, diprediksi kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan akan terus meningkat.
PILIHAN:
Rumah Penuh Asap, Warga Pekanbaru Bingung Harus ke Mana Lagi
"Dari alat pemantauan kami, dari tanggal 1 September 2015 sampai sekarang, saya rata-ratakan kabut asap di Kota Samarinda di kisaran 180-200 mikrogram per meter kubik. Kondisi ini masuk pada level waspada," kata Kepala BMKG Stasiun Samarinda Sutrisno.
Dia menjelaskan, kepekatan asap dari 150 mikrogram per meter kubik hingga 250 mikrogram per meter kubik berada di level waspada. Sedangkan 250 mikrogram per meter kubik sampai 350 mikrogram per meter kubik masuk ke level tidak sehat.
350 mikrogram per meter kubik sampai 450 mikrogram per meter berada di level sangat tidak sehat. Kabut asap di atas 450 mikrogram per meter kubik masuk ke level berbahaya.
"Kalau kondisi saat ini tanpa hujan seperti saat sekarang ini, potensi peningkatan ini semakin ada dan bisa masuk ke level berikutnya," kata Sutrisno.
Dia menambahkan, musim kemarau saat ini baru akan berakhir pertengahan bulan November 2015. Sehingga, diprediksi kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan akan terus meningkat.
PILIHAN:
Rumah Penuh Asap, Warga Pekanbaru Bingung Harus ke Mana Lagi
(zik)